Wamen ESDM : Saya Tidak Mau Diajak Menipu dan Mengakali Negara

Selasa, 30 Juli 2013 - Dibaca 1670 kali

BALIKPAPAN - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswo Utomo menegaskan keseriusannya dalam bekerja khususnya terkait pengelolaan sektor energi dan sumber daya mineral. Hal ini disampaikan di depan para wartawan saat konferensi pers usai memberikan Keynote Speach dalam acara Kaltim Summit II 2013 di Balikpapan, Kalimantan Timur (30/0713).

"Kami di pusat tidak ada sama sekali kepentingan untuk dimain-mainkan. Saya nggak punya kepentingan sama sekali. Terlebih kepentingan pribadi.Karena role No. 2 saya, saya tidak mau diajak nipu negara. Saya tidak mau diajak mengakali negara." tegasnya.

Beliau menyatakan demikian, usai memberi penjelasan kepada wartawan terkait banyaknya kesalahpahaman yang terjadi di daerah terkait sistem participating interest yang berjalan di tiap daerah. "Participating interest kalau di on-shore itu jelas peraturannya. Jadi daerah yang dekat dengan sumur itu ada pembagiannya sudah diatur. Tapi untuk of-shore di atas 12 mill itu merupakan kebijakan pemerintah pusat. Kalau on-shore itu ya, boleh dikatakan karena jelas ada peraturannya dan itu merupakan hak. Kalau yang namanya kebijakan, itu berarti tidak otomatis dan belum pasti bukan merupakan hak mutlak dari suatu daerah untuk mendapatkan participating interest." jelas Susilo.

Lebih lanjut, Wamen ESDM menjelaskan, "Oleh karena itu kita (Kementerian ESDM) sedang membuat SOP, kira-kira kriteria apa saja yang diperlukan agar suatu daerah bisa mendapatkan participating interest, berkaca dari pengalaman yang dulu-dulu. Tujuan daripada memberikan participating interest itu adalah agar pemerintah daerah bisa terlibat secara long therm (jangka panjang). Tetapi disitu ada resiko yaitu : Harus bayar, resikonya ada. Jadi banyak yang salah mengerti, begitu masuk langsung dapat duitnya. Padahal tidak demikian. Akibatnya banyak dari BUMD ini yang banyak gadai investor." tambahnya.

Tak pelak hal ini mengundang keprihatinan tersendiri bagi Wamen ESDM. Menurutnya, tidak sedikit dari pihak-pihak di daerah yang hanya mengharapkan fee atau golden shake-hand dari tiap investasi yang akan dibangun. "Memang ada hak daerah dengan kemungkinan 10%. Tapi itu akan melakukan resiko sehingga kalau misalnya ada kerjasama dengan investor, nanti akan kita carikan, apakah nanti akan dikerjakan secara bersama-sama, misalnya antara Pertamina join dengan Pertamina. Jadi, memang betul kita sangat setuju. Tapi kita ingin supaya daerah itu betul-betul belajar. Kalau mau betul-betul belajar menjadi pengalaman di bidang oil & gas, nanti kita carikan investor yang betul-betul mempunyai niatan yang baik." jelasnya. (ANS)

Bagikan Ini!