Mengenal Museum Kars (8) : Gua Liang Bua, Kawasan Kars NTT Tempat Homo Floresiensis
WONOGIRI. Homo Floresiensis (manusia Flores) yang memiliki tinggi sekitar 100 centimeter dengan berat 25 kilogram atau sekitar pinggang manusia normal juga hidup dalam kawasan gua kars di Nusa Tenggara Timur. Tepatnya di Gua Liang Boa terletak di Pulau Flores yang terletak di dusun Rampasasa, Desa Liang Bua, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).Sebagaimana dipaparkan dalam Panel Monitor Kars Indonesia di Museum Kars, Gua Liang Boa merupakan fenomena Endokars yang berkembang pada batu gamping yang berselingan dengan batu gamping pasiran. Batu gamping ini diperkirakan berumur Miosen tengah atau sekitar 15 juta tahun yang lampau. Kawasan kars di NTT ini, sebagaimana kawasan kars di tempat lain di Indonesia, juga memiliki ciri-ciri khusus yang berlainan dengan kawasan kars lainnya.Pada tahun 2001, kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi dengan University New England menemukan rangka manusia setengah pinggang manusia modern tersebut. Ilmuwan semula menggolongkan manusia ini tergolong manusia modern dengan kelainan anatomi karena penyakit microcephalic. Namun dalam perkembangannya diyakini sebagai Homo Floresensis yang hidup 100 ribu hingga 12 ribu tahun yang lalu.Ditemukannya fosil manusia Flores tersebut menjadikan Gua Liang Bua merupakan salah satu situs arkeologi penting di dunia. Manusia kerdil yang memiliki ukuran tubuh sebesar anak-anak itu diperkirakan hidup bersama gajah-gajah pigmi dan kadal-kadal raksasa seperti Komodo. Temuan ini membuat Gua Liang Bua menjadi terkenal sehingga banyak di kunjungi wisatawan, baik domestik maupun asing.
Bagikan Ini!