Dukung Konversi Mitan ke LPG, 4 Terminal LPG Dibangun di Indonesia Timur

Jumat, 5 April 2019 - Dibaca 2374 kali

Kupang, Dalam upaya mewujudkan ketahanan energi nasional serta mendukung Program Konversi BBM ke LPG, Pemerintah menugaskan PT Pertamina membangun tangki BBM dan LPG. Hal ini tercantum dalam Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 2157 K/10/MEM/2017 Tentang Penugasan Kepada PT Pertamina (Persero) dalam Pembangunan Dan Pengoperasian Tangki Penyimpanan Bahan Bakar Minyak Dan Liquefied Petroleum Gas. Sebagai tindak lanjut hal tersebut, Pertamina memulai proses pembangunan 4 Terminal LPG untuk wilayah Timur Indonesia yakni Kupang (NTT), Bima (NTB), Ambon (Maluku) dan Jayapura (Papua).

Untuk pembangunan keempat Terminal LPG tersebut, Pertamina mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 1,2 triliun. "Infrastruktur hilir tersebut, nantinya akan memperkuat distribusi LPG di wilayah Timur Indonesia, sekaligus mendukung program pemerintah, agar masyarakat mulai beralih dari Minyak Tanah ke LPG," ujar Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo usai acara Groundbreaking Pembangunan Terminal LPG Tenau Kupang dan ekspos proyek infrastruktur Pertamina di Kupang - Nusa Tenggara Timur, awal pekan ini.

Fasilitas utama yang akan dibangun di masing-masing lokasi Terminal LPG baru ini, antara lain tangki spherical sebagai fasilitas penyimpanan utama, fasilitas pengisian LPG ke mobil tangki, dan dermaga untuk penerimaan LPG dari kapal tanker. Nantinya jalur distribusi LPG akan mengandalkan aspek laut sehingga lebih efisien dalam pengangkutannya.

Seluruh lokasi ini nantinya akan dibangun dengan jumlah kapasitas tangki LPG yang berbeda-beda. Terminal LPG Kupang (NTT) akan dibangun dengan kapasitas 2 x 500 MT, Terminal LPG Bima (NTB) akan dibangun dengan kapasitas 1 x 1.000 MT sedangkan untuk Terminal LPG Ambon (Maluku) akan dibangun dengan kapasitas 2 x 1.000 MT dan Terminal LPG Jayapura (Papua) akan dibangun dengan kapasitas 2 X 1.000 MT.

"Terminal LPG ini akan dibangun dalam area Terminal BBM eksisting. Kita juga akan mengevaluasi kebutuhan di masa yang akan datang, jika memang dirasa perlu untuk melakukan penambahan, kita akan lakukan sesuai dengan laju konsumsi LPG masyarakat dan pertumbuhan penduduk di sana" jelas Gandhi.

Pembangunan terminal LPG ini juga akan memberikan dampak positif, antara lain penyediaan lapangan kerja baru, baik pada saat tahap konstruksi yang dijadwalkan selama 18 bulan dan setelah beroperasi kelak. Selain itu juga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan, serta memunculkan dampak ikutan berupa usaha-usaha jasa penunjang seperti katering atau kuliner. (TW)