Buka Diklat Asset Manajemen PLTU, Sesditjen Gatrik: Tingkatkan Koordinasi Antar Unit

Selasa, 7 November 2017 - Dibaca 1972 kali

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Agoes Triboesono mengamanatkan agar Pejabat Inspektur Ketenagalistrikan meningkatkan koordinasi antar unit agar kompetensi semakin meningkat. Menurut Agoes, Inspektur Ketenagalistrikan sebagai pejabat yang bertugas untuk membantu pemerintah dan pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan dan pengawasan keteknikan pada usaha penyediaan tenaga listrik dan usaha jasa penunjang tenaga listrik wajib memanfaatkan jejaring untuk meningkatkan kemampuan.

Hal tersebut dijelaskan Agoes saat membuka Diklat Asset Manajemen PLTU Batubara untuk 15 orang Pejabat Inspektur Ketenagalistrikan di PJB Academy Kampus Gresik, Jawa Timur, Senin (6/11).

Agoes berpesan bahwa diklat ini merupakan diklat yang menarik untuk diikuti oleh inspektur ketenagalistrikan. "Inspektur ketenagalistrikan perlu mengetahui kondisi sistem kelistrikan secara nyata di lapangan," ungkap Agoes. Ia juga mengatakan bahwa saat ini beberapa pejabat di Ditjen Ketenagalistrikan telah dikirim ke beberapa perusahaan kelistrikan untuk magang atau mengetahui kondisi nyata di lapangan.

Menurut Koordinator Inspektur Ketenagalistrikan Ario Panggi, diklat asset management ini bertujuan untuk peningkatan pengetahuan inspektur ketenagalistrikan terkait bagiamana management asset di PLTU Batubara, yang akan bermanfaat bagi inspektur ketenagalistrikan dalam pelaksanaan tugas inspeksi teknis di instalasi PLTU Batubara. "PLTU Batubara saat ini memegang peranan penting dalam ketenagalistrikan di Indonesia dimana lebih dari 50 % kapasitas pembangkit tenaga listrik di Indonesia berasal dari batubara," jelas Ario.

Menurut Ario diklat asset management PLTU Batubara ini penting bagi inspektur ketenagalistrikan, karena dalam diklat ini diperlajari tentang bagaimana sebuah organisasi secara sistematis dan berkesinambungan mengelola asset-aset PLTU untuk mengoptimalkan kinerja, mengelola risiko serta biaya sepanjang life cycle PLTU.

Diklat ini dilaksanakan di PJB Academy karena PT. PJB telah memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan menerapkan asset management pada unit-unit pemabangkitnya untuk meningkatkan kinerja pembangkit yang dimiliknya. "PJB melalui PJB academy memiliki fasilitas lengkap dan tenaga instruktur yang berpengalaman dalam asset management PLTU batubara," tambah Ario.

Menanggapi arahan Sesditjen Gatrik, Ario terus berupaya meningkatkan sinergi antara Pemerintah dengan stakholder dibidang ketenagalistrikan. "Saya harap dapat ditingkatkan baik itu melalui kerjasama penyelenggaraan diklat maupun yang lain," ungkapnya.

Mengahiri sambutannya, Agoes Triboesono berpesan agar peserta mengikuti diklat dengan baik dan menanyakan kepada fasilitator hal-hal yang tidak dimengerti. Agoes juga berharap kerjasama yang sudah dibangun dengan PJB terkait pendidikan dan pelatihan ini dapat dilanjutkan di masa mendatang. (PSJ)