Data Spasial Ketenagalistrikan Dapat Diakses Di ESDM One Map

Rabu, 31 Mei 2017 - Dibaca 2973 kali

Data spasial yang terkait infrastruktur ketenagalistrikan seperti lokasi pembangkit listrik, jaringan transmisi, proyek 35.000 MW, hingga sebaran program melistriki 2.500 desa telah diintegrasikan di ESDM One Maps Indonesia yang diluncurkan secara resmi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (31/5). Sistem aplikasi terbaru keluaran Kementerian ESDM ini dapat diakses di http://www.geoportal.esdm.go.id dengan dua mode, yaitu pengguna internal Kementerian ESDM dan pengguna umum. Aplikasi ini menurut Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ESDM, Susetyo Edi Prabowo sangat bermanfaat bagi investor dalam menyusun rencana investasinya di sektor ESDM.

Sementara itu Menteri ESDM Ignasius Jonan mengungkapkan aplikasi ESDM One Map ini bertujuan untuk mewujudkan Governance yang terbuka dan lebih baik. Menurutnya penggunaan anggaran negara harus dimanfaatkan dan dikembalikan lagi bagi masyarakat. Aplikasi basis web ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan semua unit teknis di lingkungan Kementerian ESDM, agar dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik.

Pembangunan ESDM One Map Indonesia merupakan perwujudan dari salah satu tujuan kegiatan Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Energi yang diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan KESDM yaitu pembangunan sistem data yang terintegrasi, serta sebagai implementasi Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000.

Menteri Jonan berpesan pada Pusdatin selaku koordinator dan seluruh unit pengelola data dan informasi agar terus melakukan pembaruan data terhadap aplikasi ini. Menurutnya penanggung jawab dari keberlangsungan data yang diberikan kepada masyarakat adalah semua pimpinan unit. Ia berpesan agar jangan sampai melakukan kesalahan dalam input data. "Jangan sampai input data keliru. Sekali garbage in, garbage out," ungkapnya. Jonan juga berpesan untuk terus melakukan perbaikan dalam hal teknologinya. "Terutama security-nya, harus ada improvement," tambahnya.

Selain meluncurkan Aplikasi ESDM One Map ESDM, pada kesempatan tersebut juga diluncurkan Aplikasi Amora, yaitu aplikasi berbasis web yang menampilkan data-data transaksi pelaksanaan anggaran, meliputi monitoring pagu anggaran, realisasi anggaran, proses pencairan anggaran, dan monitoring kontrak pengadaan barang/jasa. Aplikasi yang digagas oleh Biro Keuangan Kementerian ESDM ini terhubung ke database Sistem Aplikasi Satker (SAS) 30 satker di lingkungan Kementerian ESDM, dan database Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) Kementerian Keuangan. Data-data ini dapat dimonitor setiap waktu dengan data yang up to date pada jaringan intranet di lingkungan Kementerian ESDM. (PSJ)