Dirjen Gatrik Kunjungi Lokasi Longsor PLTM Cianten

Senin, 12 Juni 2017 - Dibaca 3465 kali

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Andy Noorsaman Sommeng, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana, dan anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu pada Minggu (11/6) mengunjungi lokasi longsor PLTM Cianten 1B di di Desa Cibunian Kampung Muara Dua, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Kunjungan sekaligus pemberian bantuan ini dilakukan setelah sehari sebelumnya sebelas rumah warga rusak akibat longsor yang terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi sejak Jumat malam. hadir pula dalam rombongan tersebut Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbaharukan PT. PLN (Persero) Nasri Sebayang, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK M. R. Karliansyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Pandji K, serta Direktur PT Jaya Dinamika Geohidroenergi John Paulus Pantau selaku operator pembangkit.

Menurut Andy, tujuan kunjungan ini adalah untuk meninjau kondisi bendungan yang jebol dan dampak kerusakan yang dihasilkannya pada perkampungan yang ada disekitar bendungan. Selain itu kunjungan ini dimaksudkan untuk mencari penyelesaian permasalahan ganti rugi kepada warga yang terkena dampak kerusakan jebolnya bendungan. Kunjungan juga dilakukan untuk menyalurkan donasi kepada masyarakat yang terkena dampak kerusakan jebolnya bendungan.

Andy dan rombongan menjadi saksi pertemuan antara PT Jaya Dinamika Geohidroenergi dengan warga terdampak. Dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa PT Jaya Dinamika Geohidroenergi akan memberikan ganti rugi berupa sejumlah uang kepada sebelas warga yang rumahnya terkena dampak kerusakan jebolnya bendungan PLTM Cianten 1B. Sebelas warga yang terdampak sepakat untuk tidak mendirikan bangunan apapun atau menempati lahan di bawah jalur waterway PLTM Cianten 1B untuk mengantisipasi apabila kejadian serupa terulang lagi.

Inspektur Ketenagalistrikan Kementerian ESDM yang telah diterjunkan untuk menginvestigasi penyebab longsor melaporkan langsung bahwa warga pemilik rumah yang terkena musibah telah mengungsi ke saudara/ tetangganya. Inspektur Ketenagalistrikan juga membantu menghimbau warga masyarakat supaya tidak mendekati ke lokasi longsor karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Inspektur Ketenagalistrikan juga melaporkan bahwa pihak medis sudah dirapatkan ke tempat pengungsian untuk mengecek kesehatan warga yang terkena musibah. Selain itu Tim BPBD Kab Bogor, Babinsa dan Babinkamtibmas sudah berada di lokasi membantu warga masyarakat yang terkena musibah longsor.

Dalam laporan Posko Idul Fitri Kementerian ESDM yang dipusatkan di kantor BPH Migas, Minggu (11/6) disampaikan bahwa PLTM Cianten terdiri dari 4 unit pembangkit yaitu PLTM Cianten 1A (2x1 MW), PLTM Cianten 1B (2x3,1 MW), PLTM Cianten C2 (2x2,5 MW), dan PLTM Cianten C3 (2x2,9 MW). PLTM Cianten 1A, 1B, C2 menyuplai listrik ke pelanggan melalui penyulang 20 kV Mortir yang terhubung dengan GI 70/20 kV Kracak, sedangkan PLTM Cianten C3 menyuplai listrik ke pelanggan melalui penyulang 20 kV Kanon.

Laporan tersebut secara detail sebagai berikut: "Dengan curah hujan tinggi mulai hari Jumat (9/6) pukul 18.30 menyebabkan debit air yang masuk ke saluran water way tinggi dan kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. Kondisi generator trip menyebabkan air yang masuk kembali naik karena pada saat generator trip,governor valve generator menutup dan belum sempat dibuang melalui spillway karena pintu dibuka secara manual. Volume yang besar dan pergeseran tanah akibat dari hujan menyebabkan tanggul jebol dan merendam turbin PLTM Cianten 1B. Pada hari Sabtu (10/6) pukul 04.36 WIB terjadi gangguan pada penyulang mortir yang disebabkan pohon pisang tumbang dan menyentuh kawat penghantar jaringan 20 kVmenyebabkan PLTM Cianten 1A, 1B, C2 kehilangan beban sehingga unit menjadi trip. Pemulihan jaringan penyulang selesai pukul 06.18 WIB.Karena instalasi rumah turbin PLTM Cianten 1B terendam, mengakibatkan hilangnya pasokan daya dari PLTM CIANTEN 1B sebesar 6,2 MWtetapi tidak berdampak pemadaman pada sistem kelistrikan Jawa Bali karena gangguan dapat diantisipasi dengan manuver jaringan di Gardu Induk Kracak." (PSJ)