Dirjen Gatrik Kunjungi Lokasi Longsor PLTM Cianten
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
(Gatrik) Andy Noorsaman Sommeng, Direktur Jenderal Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana, dan anggota
Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu pada Minggu (11/6) mengunjungi lokasi
longsor PLTM Cianten 1B di di Desa Cibunian Kampung Muara Dua, Desa
Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Kunjungan sekaligus
pemberian bantuan ini dilakukan setelah sehari sebelumnya sebelas rumah
warga rusak akibat longsor yang terjadi setelah hujan deras mengguyur
lokasi sejak Jumat malam. hadir pula dalam rombongan tersebut Direktur
Konstruksi dan Energi Baru Terbaharukan PT. PLN (Persero) Nasri
Sebayang, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Kementerian LHK M. R. Karliansyah, Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bogor Pandji K, serta Direktur PT Jaya Dinamika
Geohidroenergi John Paulus Pantau selaku operator pembangkit.
Menurut
Andy, tujuan kunjungan ini adalah untuk meninjau kondisi bendungan yang
jebol dan dampak kerusakan yang dihasilkannya pada perkampungan yang
ada disekitar bendungan. Selain itu kunjungan ini dimaksudkan untuk
mencari penyelesaian permasalahan ganti rugi kepada warga yang terkena
dampak kerusakan jebolnya bendungan. Kunjungan juga dilakukan untuk
menyalurkan donasi kepada masyarakat yang terkena dampak kerusakan
jebolnya bendungan.
Andy dan
rombongan menjadi saksi pertemuan antara PT Jaya Dinamika
Geohidroenergi dengan warga terdampak. Dalam perjanjian tersebut
disepakati bahwa PT Jaya Dinamika Geohidroenergi akan memberikan ganti
rugi berupa sejumlah uang kepada sebelas warga yang rumahnya terkena
dampak kerusakan jebolnya bendungan PLTM Cianten 1B. Sebelas warga yang
terdampak sepakat untuk tidak mendirikan bangunan apapun atau menempati
lahan di bawah jalur waterway PLTM Cianten 1B untuk mengantisipasi apabila kejadian serupa terulang lagi.
Inspektur
Ketenagalistrikan Kementerian ESDM yang telah diterjunkan untuk
menginvestigasi penyebab longsor melaporkan langsung bahwa warga pemilik
rumah yang terkena musibah telah mengungsi ke saudara/ tetangganya.
Inspektur Ketenagalistrikan juga membantu menghimbau warga masyarakat
supaya tidak mendekati ke lokasi longsor karena dikhawatirkan terjadi
longsor susulan. Inspektur Ketenagalistrikan juga melaporkan bahwa
pihak medis sudah dirapatkan ke tempat pengungsian untuk mengecek
kesehatan warga yang terkena musibah. Selain itu Tim BPBD Kab Bogor,
Babinsa dan Babinkamtibmas sudah berada di lokasi membantu warga
masyarakat yang terkena musibah longsor.
Dalam
laporan Posko Idul Fitri Kementerian ESDM yang dipusatkan di kantor BPH
Migas, Minggu (11/6) disampaikan bahwa PLTM Cianten terdiri dari 4
unit pembangkit yaitu PLTM Cianten 1A (2x1 MW), PLTM Cianten 1B (2x3,1
MW), PLTM Cianten C2 (2x2,5 MW), dan PLTM Cianten C3 (2x2,9 MW). PLTM
Cianten 1A, 1B, C2 menyuplai listrik ke pelanggan melalui penyulang 20
kV Mortir yang terhubung dengan GI 70/20 kV Kracak, sedangkan PLTM
Cianten C3 menyuplai listrik ke pelanggan melalui penyulang 20 kV Kanon.
Laporan
tersebut secara detail sebagai berikut: "Dengan curah hujan tinggi
mulai hari Jumat (9/6) pukul 18.30 menyebabkan debit air yang masuk ke
saluran water way tinggi dan kemudian dimanfaatkan untuk
menggerakkan turbin. Kondisi generator trip menyebabkan air yang masuk
kembali naik karena pada saat generator trip,governor valve generator menutup dan belum sempat dibuang melalui spillway karena
pintu dibuka secara manual. Volume yang besar dan pergeseran tanah
akibat dari hujan menyebabkan tanggul jebol dan merendam turbin PLTM
Cianten 1B. Pada hari Sabtu (10/6) pukul 04.36 WIB terjadi gangguan pada
penyulang mortir yang disebabkan pohon pisang tumbang dan menyentuh
kawat penghantar jaringan 20 kVmenyebabkan PLTM Cianten 1A, 1B, C2
kehilangan beban sehingga unit menjadi trip. Pemulihan jaringan
penyulang selesai pukul 06.18 WIB.Karena instalasi rumah turbin PLTM
Cianten 1B terendam, mengakibatkan hilangnya pasokan daya dari PLTM
CIANTEN 1B sebesar 6,2 MWtetapi tidak berdampak pemadaman pada sistem
kelistrikan Jawa Bali karena gangguan dapat diantisipasi dengan manuver
jaringan di Gardu Induk Kracak." (PSJ)