Ditjen Ketenagalistrikan gelar Bedah Buku: Smart Grids From a Global Perspective

Kamis, 25 November 2021 - Dibaca 447 kali

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengapresiasi diskusi terkait upaya mempercepat implementasi smart grid di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Munir Ahmad dalam acara Bedah Buku "Smart Grids From a Global Perspective", Kamis (25/11/2021).

"Kami berharap dengan diskusi ini, muncul keinginan untuk membaca dan mendapatkan gambaran untuk mempercepat implementasi Smart Grid di Indonesia," ujar Munir.

Acara ini merupakan acara bedah buku yang ke-empat dan merupakan kegiatan rutin Sekretariat Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, khususnya dari Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan, untuk meningkatkan budaya literasi dan menambah wawasan para pegawai dan pemangku kepentingan tentang program dan kebijakan di subsektor ketenagalistrikan.

Buku "Smart Grids from a Global Perspective: Bridging Old and New Energy Systems" yang ditulis oleh Beaulieu, Anne, de Wilde, Jaap, Scherpen, Jaquelien M.A. (Eds) menjelaskan pendekatan lintas disiplin terhadap smart grid, menawarkan dasar yang sangat berharga untuk memahami kompleksitas dan potensinya, dan pembahasan terkait aspek teknis, hukum, ekonomi, sosial, psikologis, dan keamanannya.

Munir menyampaikan smart grid merupakan fenomena perkembangan teknologi dalam sistem ketenagalistrikan. Smart grid memanfaatkan komunikasi dan informasi dua arah yang dapat membuat sistem tenaga listrik menjadi lebih optimal dan efisien. Tak hanya dapat mengoptimalkan sistem tenaga listrik, Smart Grid dipercaya dapat meningkatkan mutu dan keandalan tenaga listrik.

Pemerintah mendorong pengembangan smart grid untuk dapat diterapkan di Indonesia dan mengharapkan adanya gambaran untuk mendukung regulasi pengembangan dan penerapan Smart Grid di Indonesia.

Smart grid telah masuk dalam perencanaan ketenagalistrikan, khususnya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) tahun 2021-2030.

"Kami mengharapkan penerapan teknologi smart grid ini dapat segera diimplementasikan menyusul perkembangan teknologi di negara lain," ungkap Munir.

Pembedah buku pada acara tersebut Fadolly Ardin, S.T, M.T, Analis Program Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan, dan Desti Alkano, Ph.D., penulis buku dan co-founder Energy Academy Indonesia (Ecadin).

Desti mengungkapkan, "Tak hanya untuk meningkatkan literasi, tetapi acara ini dapat memfasilitasi diskusi antara konsep smart grid yang sudah banyak diimplementasikan di beberapa negara Eropa dan yang Indonesia persiapkan dalam pengembangan dan pengimplementasian konsep smart grid."

Munir berharap apa yang akan disampaikan oleh para Narasumber dan didiskusikan oleh seluruh peserta dapat menambah wawasan, khususnya dalam memahami lebih dalam mengenai Smart Grid.

"Kami berharap Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan dapat menjadi pusat pengetahuan modern berbasis Teknologi Informasi yang dapat menunjang visi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan," tutup Munir. (AT)