Hadapi Idul Fitri, pasokan listrik dijamin aman

Sabtu, 9 Juni 2018 - Dibaca 1655 kali

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pastikan ketersediaan listrik jelang Hari Raya Idul Fitri aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Disamping itu, kegiatan industri cenderung menurun pada hari libur lebaran sehingga pasokan listrik rumah tangga mencukupi.

Dirjen Ketenagalistrikan Andy N. Sommeng didampingi oleh Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur dan juga Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategi mewakili Menteri ESDM melakukan kunjungan lapangan ke Area Pengaturan Beban (APB) Jakarta-Banten di Cawang dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P2B JB), di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (8/6/2018). Berdasarkan laporan dari PT PLN (Persero), kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Jawa-Bali pada saat Idul Fitri berada pada kondisi Normal.

Berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada saat Idul Fitri umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja. "Pasokan listrik secara nasional biasanya polanya H minus 4 sampai dengan H plus 4 terjadi penurunan konsumsi, konsumsi listrik siang lebih turun daripada malam hari dari 35 GW menjadi 28 GW nasional. Konsumsi listrik lebaran paling tinggi di Jawa," ujar Andy.

Proyeksi secara nasional berkurang sekitar 10-20%, dan untuk Jawa Bali berkurang sekitar 30%. Hal ini dikarenakan pada hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi atau libur. "Pada periode lebaran tetap konsumsi paling tinggi di Jakarta, meskipun turun hampir 50% sedangkan yang naik itu di Jawa tengah, ada kenaikan tapi tidak signifikan, " ujar General Mnager PLN P2B Gandul Eko Yudo Pramono di Depok. Eko mengatakan upaya yang dilakukan PLN dalam menjaga pasokan listrik selama libur lebaran adalah dengan menyiapkan cadangan listrik yang cukup banyak, menyiapkan regu-regu untuk posko gangguan sehingga apabila terjadi gangguan bisa di perbaiki dengan cepat. Mulai tahun ini PLN menyiapkan tim yang bertugas di posko pelayanan listrik yang tersebar di berbagai daerah.

Menteri ESDM meminta PLN meningkatkan kesiagaan menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik. Semua unit diminta untuk menyiapkan Pedoman Operasi Khusus Lebaran 2018. Menteri juga meminta PLN tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan. Apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya, diusahakan agar dampak sosial ke masyarakat minimum.

PLN juga diminta meningkatkan koordinasi operasi antara Unit Pembangkit, Penyaluran, dan Distribusi untuk mengoptimalkan kesiagaan dan kesiapan instalasinya. Hal ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gangguan pelayanan, serta memastikan kecukupan pasokan energi primer untuk seluruh pembangkit. Selain itu, PLN juga diminta meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan instalasi, khususnya dalam mengamankan obyek vital nasional dari ancaman terorisme.

Selain melakukan pemantauan langsung ke lapangan, Kementerian ESDM juga telah mendirikan Posko Nasional sektor ESDM di kantor BPH Migas (JL Kapten Tendean Nomor 28, Jakarta Selatan). Sebanyak 58 pegawai Ditjen Ketenagalistrikan dan 58 pegawai PLN telah ditempatkan untuk bertugas pada posko tersebut, memantau kesiapan listrik dari tanggal 31 Mei s.d. 28 Juni 2018.