Indonesia Kini Punya Pabrik Switchgear Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET)

Senin, 20 Agustus 2018 - Dibaca 2353 kali

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Munir Ahmad mewakili Dirjen Ketenagalistrikan meresmikan pabrik Switchgear Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET) pertama di Indonesia, Senin (20/8), di Kawasan Industri Modern Cikande, Banten. Berdirinya pabrik ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan peralatan listrik pendukung infrastruktur ketenagalistrikan. Ini juga merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah yang tertuang dalam Nawacita, yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Munir mengharapkan pabrik ini dapat berkontribusi bagi peningkatan produktivitas, kompetensi, dan daya saing bangsa Indonesia.

"Saya harapkan tidak hanya pabrik air-insulated switchgear saja yang dibangun di Indonesia, namun ke depan pabrik teknologi digital di sistem ketenagalistrikan seperti smart meter, sensor, smart devices juga dapat dibangun di Indonesia guna menghadapi era digitalisasi," ujar Munir.

Pabrik ini didirikan oleh PT Crompton Prima Switchgear Indonesia (CPSI) yang merupakan perusahaan joint-venture antara PT Prima Layanan Nasional Enjinniring dan CG International Holdings Singapore. Total investasinya kurang lebih US$22,5 juta yang didanai oleh setoran modal dan pinjaman pemegang saham serta pendanaan dari perbankan lokal. Perusahaan ini memproduksi peralatan switchgear untuk tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi (70 kV ke atas) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk dieskpor ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Keberadaan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan upaya penurunan biaya pokok penyediaan listrik PLN.

Munir menambahkan saat ini pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan TKDN dengan berbagai paket kebijakan yang memberi insentif bagi perusahaan-perusahaan yang dapat meningkatkan porsi pemakaian komponen lokal dalam produknya.

"Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meminta PLN untuk terus meningkatkan TKDN di setiap komponen instalasi tenaga listrik yang dibangunnya. Dengan demikian, kebergantungan terhadap peralatan dan komponen import di sektor ketenagalistrikan dapat diminimalkan," ujarnya. Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah terus memantau roadmap yang disusun oleh PLN dalam penyediaan komponen utama pembangunan instalasi tenaga listrik. (AMH)