Ini Proyek-Proyek yang Diresmikan Presiden Jokowi di Empat Provinsi Indonesia Timur

Selasa, 9 Mei 2017 - Dibaca 4372 kali

Presiden Jokowi meresmikan proyek-proyek infrastruktur ketenagalistrikan di empat provinsi yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, Selasa (9/5). Proyek-proyek tersebut diantaranya proyek listrik perdesaan, Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Maluku Utara (2 x 7 MW), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat dan Pembangkit Listrik Tenaga Micro Mydro (PLTMH), serta groundbreaking Pembangkit Listrik tenaga Mesin Gas Mobile Power Plant (PLTMG MPP) Jayapura 50 MW. Peresmian dipusatkan di lokasi PLTMG MPP di Holtekam, Papua. Hadir mendampingi Presiden, Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Dirjen Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Sommeng.

Menurut Data dari Kementerian ESDM, peresmian proyek-proyek tersebut dibagi menjadi dua, yaitu yang menggunakan APBN dan yang menggunakan anggaran PT PLN (Persero). Proyek-proyek yang menggunakan APBN diantaranya adalah dua unit PLTMH di Papua dengan total kapasitas 210 kW di Kabupaten Lanny Jaya (74 kW) dan Kabupaten Tolikara (136 kW). Selain itu Kementerian ESDM membangun PLTS Terpusat di Papua sebanyak sembilan unit dengan total kapasitas 240 kWp dan delapan unit di Papua Barat dengan total kapasitas 2.215 kWp.

PT PLN (Persero) juga menganggarkan Listrik Perdesaan untuk melistriki 117 desa di empat provinsi tersebut. Pembangunan tersebut dilakukan melalui perluasan jaringan eksisting dan melistriki desa isolated dengan PLTD/PLTS/PLTMH/Hybrid, dengan rincian Provinsi Maluku sebanyak 21 desa, Maluku Utara sebanyak 13 desa, Papua sebanyak 19 desa, dan Papua Barat sebanyak 64 desa.

Selain program listrik perdesaan, PLN juga membangun PLTU Maluku Utara - Tidore (2x7) MW. Listrik yang dihasilkan disalurkan ke sistem kelistrikan Ternate-Tidore melalui Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) 20 kV, sehingga sistem Ternate-Tidore memiliki daya mampu sebesar 41 MW dengan beban puncak sebesar 31 MW.

Infrastruktur ketenagalistrikan yang akan dilakukan groundbreaking pada kunjungan Presiden Jokowi di Papua ini adalah PLTMG MPP Jayapura 50 MW. Lokasi pembangkit ini berada pada kompleks PLTU 2 Papua, Desa Holtekamp, Muara Tami, Kota Jayapura. Pembangunan PLTMG MPP ini mampu menyerap tenaga kerja sekitar 448 orang dan direncanakan akan selesai pada September 2017. Dengan beroperasinya PLTMG ini diharapkan dapat meningkatkan kurang lebih 60% daya mampu sistem Jayapura sehingga system menjadi lebih andal.

Terkait penyaluran listrik di papua, Menteri ESDM menegaskan bahwa pembangunan pembangkit harus seiring sistem penyalurannya yaitu jaringan transmisi dan gardu induk. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien. Disamping itu juga sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan. Di Provinsi Papua saat ini sedang dibangun dua Gardu Induk (GI), yaitu GI 150 kV Holtekamp dan GI 150 kV Jayapura & 70 kV Ekstension. Kedua GI tersebut diharapkan akan selesai pada Desember 2017. Dengan selesainya GI ini, maka rating tegangan untuk jalur transmisi Holtekamp - Jayapura dari semula 70 kV dinaikkan menjadi 150 kV, sehingga akan memberikan peningkatan kapasitas hantar saluran transmisi tersebut. (PSJ)