KESDM dan PLN Duduk Bersama Bahas Isu Strategis Ketenagalistrikan

Jumat, 26 April 2024 - Dibaca 26 kali

Guna menghadapi tantangan global dan mempercepat kemandirian serta ketahanan energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) membahas isu-isu strategis ketenagalistrikan.

Saat ini telah disusun 31 isu strategis yang menjadi prioritas pemerintah. Penyelesaian isu tersebut membutuhkan kolaborasi antara Pemerintah dan PLN. Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu pada pembukaan Rapat Koordinasi Pembahasan Isu Strategis Sub Sektor Ketenagalistrikan di Bogor, Jumat (26/04/2024).

Jisman mengatakan rapat koordinasi seperti ini menjadi momen yang sangat berharga untuk berbagi informasi, mendengarkan berbagai perspektif, dan bersama-sama mencari solusi terbaik di subsektor ketenagalistrikan.

"Salah satunya terkait perencanaan untuk masa depan kelistrikan nasional, melalui penyusunan RUKN yang sudah masuk dalam tahap akhir dan juga penyusunan RUPTL PLN," ungkap Jisman.

Jisman menyampaikan agar target-target yang disusun dalam perencanaan kelistrikan nasional dapat lebih realistis, sehingga perlu percepatan masukan dari PLN.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya siap menerima arahan pemerintah khususnya dalam penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN.

Karakteristik berbagai daerah yang berbeda-beda terkait pertumbuhan demand menjadi tantangan dalam perencanaan. Pihaknya berkomitmen menyusun perencanaan sesuai asumsi pada kondisi optimis, moderat dan konservatif.

"Pertemuan ini sangat baik untuk membahas bagaimana menukar info, menemukan pandangan yang sama, sehingga apapun tantangannya semuanya akan mencapai titik kemenangan," ujarnya.

Direktur Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menyampaikan bahwa pihaknya bertugas untuk mengawal RUPTL Hijau. Ia menyampaikan masih terdapat target sejumlah 7 GW yang harus di akselerasi agar target tahun 2030 tercapai.

"Mudah-mudahan pengawalan ini akan berlanjut terus, kita upayakan sebagaimana mungkin agar 2030 bisa tercapai, paling tidak realisasi hingga 2030 bisa disepakati dan ini menjadi target utama capaian kami," ujar Eniya.

Beberapa lain yang dibahas pada kegiatan ini terkait dengan pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan termasuk peningkatan rasio elektrifikasi melalui pembangunan listrik perdesaan.

Jisman juga mengatakan akan mencari solusi sebagai upaya peningkatan efisiensi penyediaan tenaga listrik, melalui program dedieselisasi, gasifikasi dan cofiring.

Pada akhir acara, Jisman mengatakan agar rapat koordinasi ini dapat dilakukan secara rutin untuk memperbarui isu-isu strategis ketenagalistrikan serta memastikan koordinasi antara pemerintah dan PLN dapat sejalan. (AT)