Kunjungi PLTS Likupang, Komisi VII DPR RI Soroti Pengembangan EBT yang Andal dan Mandiri

Minggu, 5 Desember 2021 - Dibaca 714 kali

Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang andal dan mandiri menjadi perhatian pemerintah dan DPR RI. Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Sabtu (4/12/2021), Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto berharap agar seluruh wilayah Indonesia secara mandiri memiliki akses sumber energi yang dihasilkan berdasarkan potensi energi setempat. Kunjungan tersebut didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana dan Dirjen EBTKE Dadan Kusdiana.

Peninjauan ke PLTS yang dioperasikan oleh PT Vena Energy ini disebutkan Sugeng untuk menemukan sekaligus belajar dari best practices guna mendorong terciptanya energi alternatif di Indonesia.

"Komisi VII DPR sangat concern dengan clean and renewable energy. Saat ini kita tahu kita sedang ke arah sana," ujar Sugeng.

Dalam kesempatan tersebut, Sugeng meyakini Indonesia mampu beralih menuju EBT sebagai sumber utama energi. Baginya, Indonesia dianugerahi sumber daya alam di mana ada potensi membangun PLTS yang dapat mengakselerasi target bauran EBT sebesar 23 persen di tahun 2025 hingga 31 persen di tahun 2050. Di sektor perindustrian juga terdapat Kelompok RE100 yang merupakan kelompok perusahaan global yang berkomitmen untuk menggunakan 100 persen energi terbarukan bagi kegiatan operasional mereka.

"Tidak ada alasan. Indonesia harus memiliki energi baru terbarukan yang bersih tentu dan bisa diakses oleh rakyat. Apalagi di tengah komitmen dunia dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon," ungkapnya.

Seperti diketahui, PLTS Likupang merupakan PLTS terbesar di Indonesia hingga saat ini dan sebagai penopang sistem kelistrikan jaringan PT. PLN Sulawesi Utara-Gorontalo (Sulutgo) sebesar 15 MWp. PLTS Likupang dikembangkan oleh PT Vena Energy yang merupakan salah satu pengembang EBT terbesar di Asia-Pasifik dengan total pengembangan 16 GW di seluruh dunia. PLTS Likupang dikembangkan dengan tujuan untuk menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan yang bersumber dari energi bersih sehingga diharapkan dapat menjadi pendorong pengembangan green industry dan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi.

Berdasarkan Data Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Sistem tenaga listrik di Provinsi Sulawesi Utara terdiri dari sistem interkoneksi 150 kV dan 70 kV yang disebut Sistem Minahasa dan sistem tenaga listrik 20 kV isolated. Sistem Minahasa telah terkoneksi dengan sistem tenaga listrik Provinsi Gorontalo dan kedepannya akan disambung sampai ke Tolitoli dan Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Kapasitas pembangkit tenaga listrik terpasang di Sulawesi Utara total sekitar 757,8 MW, transmisi sekitar 1.159 kms dan Gardu induk sekitar 1.424 MVA.

Berdasarkan RUPTL PLN 2021-2030, pada wilayah Sulawesi Utara direncanakan akan ada pengembangan pembangkit sebesar 783,09 MW, pengembangan transmisi sepanjang 992 kms dan pengembangan Gardu Induk sebesar 560 MVA.

Selain didampingi oleh Dirjen Ketenagalistrikan dan Dirjen EBTKE, hadir pula perwakilan dari Ditjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Alat Elektronika Kementerian Perindustrian, Dirut Vena Energy, Direksi PT PLN, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dan Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Utara. (PSJ)