Laporan Dari Perancis I: Perkuat Kerja Sama, Dirjen Gatrik Lakukan Pertemuan Bilateral dengan IEA

Senin, 13 November 2017 - Dibaca 1912 kali

Paris, Perancis - Di sela-sela pertemuan International Energy Agency (IEA) Ministerial Meeting, Dirjen Ketenagalistrikan, Andy N. Sommeng melakukan bilateral meeting dengan IEA unit Gas, Coal & Power Division; System Integration of Renewables Unit; dan Economics and Investment Office untuk membahas kerjasama diantara kedua belah pihak, Rabu (8/11).
Dalam pengantar diskusinya, Andy menyampaikan bahwa pengelolaan dan pengembangan sektor ketenagalistrikan senantiasa memperhatikan "Energy Trilemma", yaitu energy security; energy equity; dan environmental sustainability. Terkait "Energy Security" penerapannya dilakukan antara lain dengan cara penambahan kapasitas pembangkit dan peningkatan ketersediaan listrik; sedangkan terkait "Energy Equity" dilakukan melalui peningkatan aksesibilitas melalui distribusi yang adil yang dicerminkan melalui peningkatan rasio elektrifikasi dan harga listrik yang terjangkau. Adapun terkait "Environmental Sustainability" penerapannya dilakukan dengan cara bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan selain harus andal, dan berkualitas, juga harus ramah lingkungan.
Pihak IEA menyatakan bahwa Indonesia adalah negara penting yang dilihat oleh IEA mengingat bahwa perkembangan sektor ketenagalistrikan di Indonesia menjadi tolok ukur perkembangan ketenagalistrikan di Asia Tenggara. Selain itu, sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia, upaya pemenuhan ketenagalistrikan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah model yang dapat menjadi rujukan bagi negara lainnya.
Beberapa area kerjasama antara Ditjen Ketenagalistrikan dengan IEA yang dapat dilakukan secara bersama-sama, antara lain di bidang perencanaan ketenagalistrikan; promosi investasi pembiayaan di sektor ketenagalistrikan, utamanya untuk mengidentifikasi sumber keuangan di dalam negeri, kebijakan menurunkan resiko untuk meningkatkan partisipasi swasta dan mengurangi biaya pendanaan; analisa model bisnis dan kebijakan investasi oleh PLN; dan panduan tentang cara yang berbeda untuk memanfaatkan pasar keuangan yang ada berdasarkan praktek terbaik dan pengalaman internasional. Kerjasama ini juga menyentuh upaya pemenuhan kebutuhan listrik di wilayah terpencil; penurunan biaya energi; dan integrasi grid.
Area kerjasama tersebut telah dituangkan dalam Joint Work Programme (JWP) yang telah ditandatangani antara Kementerian ESDM dan IEA di Paris pada tanggal 8 November 2017 untuk menguatkan ketahanan energi guna menghadapi pertumbuhan global yang berkelanjutan. Area kerjasama dalam JWP pun sangat luas meliputi energy data and statistic, emergency policy and energy security, oil and gas market, power sector and renewable energy, energy efficiency, dan climate change and clean energy technology. (CA)