Posko Nasional ESDM Idul Fitri Ditutup, Pasokan Listrik Terpantau Aman

Selasa, 2 Mei 2023 - Dibaca 152 kali

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi menutup Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Idul Fitri (RAFI) 1444 H/Tahun 2023 pada Selasa, (02/05/2023) di Jakarta. Posko yang telah berjalan sejak 10 April 2023 s.d. 2 Mei 2023 ini berhasil mengamankan pasokan energi selama periode arus mudik dan arus balik, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan lancar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati yang juga bertindak sebagai Ketua Posko Nasional Sektor ESDM dalam penutupan Posko tersebut di Kantor BPH Migas Jakarta, Selasa (2/5/2023).

"Telah dilaksanakan pemantauan kebutuhan ketersediaan BBM, ketenagalistrikan, gas, dan juga antisipasi terhadap kebencanaan geologi. Alhamdulillah, selama berlangsung kurang lebih tiga minggu, pelaksanaan posko tersebut bisa berlangsung dengan aman dan lancar," ungkap Erika.

Lebih lanjut Erika menjelaskan bahwa kesuksesan pelaksanaan Posko Nasional Sektor ESDM tidak luput dari kerja sama dari semua instansi dan stakeholder. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang telah melancarkan pelaksanaan posko tersebut.

"Tentunya pelaksanaan posko ini bisa berjalan dengan baik, tidak luput dari kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak, seluruh stakeholder terkait yang terlibat dalam posko ini," kata Erika.


Pasokan Listrik Normal

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan M.P. Dwinugroho mengatakan, kondisi sistem kelistrikan pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri dalam kondisi normal. Meskipun terdapat beberapa gangguan kecil, hal tersebut dapat diatasi dengan baik.

"23 sistem kelistrikan pada tanggal 22 April 2023 di saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H dalam kondisi Normal dan 1 sistem dalam kondisi Siaga (sistem Lombok). Dengan rincian Daya Mampu Pasok Nasional sebesar 50.098,46 MW, Beban Puncak sebesar 30.148,58 MW, dan Cadangan Daya Sistem sebesar 19.949,88 MW (39.82%)," jelas Nugroho.

Lebih lanjut Nugroho menjelaskan bahwa memang terdapat sistem dengan status Siaga dan defisit karena adanya gangguan pada pembangkit listrik namun berhasil diatasi dan tidak menyebabkan gangguan.

"Sistem Lombok beberapa kali berada dalam kondisi Siaga atau defisit akibat adanya pembangkit listrik yang mengalami gangguan, namun sistem berhasil dinormalkan. Kemudian pada tanggal 25 April pukul 3 pagi tercatat terjadi gempa bumi 7,3 SR di wilayah Kep. Mentawai, Sumatera Barat yang mengakibatkan gangguan pasokan tenaga listrik, tetapi pada pukul 08.58 WIB seluruh gangguan tersebut telah berhasil dinormalkan," tegas Nugroho.

Selama masa periode Hari Raya Idul Fitri, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan terus berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) untuk terus melakukan pemantauan dan pengamanan pasokan listrik agar memastikan masyarakat dapat melakukan perayaan Idul Fitri dengan lancar dengan pasokan listrik yang terjamin. (U)