Sesditjen Gatrik Dorong Pegawai Untuk Studi Lanjut

Selasa, 30 Agustus 2022 - Dibaca 385 kali

Pimpinan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mendorong pengembangan kompetensi pegawai melalui studi lanjut baik ke Pasca Sarjana atau Doktoral. Pengembangan kompetensi pegawai dinilai berdampak pada kemampuan pegawai dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari dalam acara Ngopi @perpus.gatrik Sharing Session "Cara Jitu Mendapatkan Fellowship/Scholarship Luar Negeri Impianmu!" di Jakarta, Selasa (30/01/2022).

"Kami mendorong pengembangan kompetensi pegawai melalui studi lanjut, bahkan studi lanjut ke luar negeri. Adanya peningkatan dari segi pengembangan kompetensi pegawai tentunya akan berdampak pada semakin bertambahnya pengetahuan, meluasnya pola pikir dan cara pandang pegawai dalam menghadapi tantangan dan tercapainya tujuan organisasi," ungkap Ida.

Menurut Ida, saat ini Indonesia berkomitmen menuju Net Zero Emission (NZE) dan menjalankan transisi energi. Untuk itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang adaptif, inovatif dan mampu menerjemahkan kebijakan-kebijakan terkait transisi energi. Menurutnya pengembangan kompetensi yang terkait dengan studi lanjut menjadi hal yang penting.

Lebih lanjut Ida menjelaskan bahwa dalam melanjutkan studi S2 ataupun S3, kadang dihadapkan pada masalah pendanaan, di mana APBN dari Kementerian ESDM untuk mendukung tugas belajar juga terbatas.

"Untuk itu diperlukan pendanaan lain berupa beasiswa yang sebenarnya sangat banyak jenisnya. Namun karena keterbatasan akses maupun kesibukan dari pegawai, terkadang kesempatan tersebut menjadi terlewatkan," jelas Ida.

Melalui sharing pengalaman ini, Ida mengharapkan peserta dapat menyimak bagaimana tips dan trik memperoleh Fellowship/Scholarship Luar Negeri yang sudah terlebih dahulu diperoleh oleh para narasumber sharing session.

Analis Program Ketenagalistrikan Fadolly Ardin hadir sebagai narsumber pertama dengan materi "Tips dan Trik Meraih Fellowship YSEALI USA". Fadolly bercerita mengenai pengalamannya memperoleh beasiswa dan meneruskan studi nya hingga mendapatkan gelar Ph.D in Engineering International Energy Policy Program of Seoul National University, South Korea.

"Dalam melengkapi dokumen persyaratan beasiswa, masukan atau tambahkan pengalaman kerja dan pencapaian yang sudah didapatkan untuk menjadi nilai tambah," ujar Fadolly memberi tips.

Turut hadir juga Analis Kebijakan Ahli Pertama Sankara Cinthadiliaga sebagai narasumber kedua. Cintha meneruskan studi S2 Energy Policy di University of Sussex, United Kingdom. Dia memberikan tips dan trik bagaimana agar peserta dapat memeperoleh beasiswa meneruskan studi.

"Lakukan riset mengenai universitas dan bidang studinya, kemudian siapkan personal statement, dan mendaftar pada minimal 3 jurusan pada universitas yang sama," ujar Cintha.

Ida menyebut tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal pengetahuan dan sharing pengalaman kepada pegawai di Kementerian ESDM, khususnya pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi dengan biaya gratis luar negeri.

"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan motivasi, wawasan, dan gambaran mengenai tips dan trik untuk bisa mendapat beasiswa luar negeri," tutup Ida. (U)