Siap Diresmikan Presiden, Dirjen Gatrik Kunjungi PLTB Tolo

Jumat, 6 September 2019 - Dibaca 1365 kali

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan telah beroperasi dan siap diresmikan. Dibangun sejak tahun 2016 oleh pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP), pembangkit program 35.000 MW ini beroperasi lebih cepat dari target.

Hal tersebut dipastikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana saat meninjau PLTB Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jum'at (6/9). Rida memastikan bahwa pembangkit yang siap diresmikan oleh Presiden Jokowi ini telah beroperasi dengan baik dan memberikan manfaat bagi sistem kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan.

"Saya hadir di sini untuk memastikan apakah proyek PLT Bayu ini layak diresmikan. Saya lihat produksi listriknya makin meningkat, bagus dan dilaporkan belum ada (kendala) apa-apa," kata Rida.

Dalam kunjungan tersebut Dirjen Gatrik mendapat laporan bahwa PLTB Tolo telah masuk dalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan sehingga dapat meningkatkan kapasitas, keandalan, serta bauran energi baru terbarukan pada sistem kelistrikan tersebut. Beroperasinya PLTB Tolo dapat mengurangi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) dengan penghematan Rp. 577 per kWh jika dibandingkan dengan PLTD. PLTB ini dapat melistriki setara 300.000 rumah tangga pelanggan listrik 900 VA.

PLTB Tolo memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai sekitar 40%. Dengan tinggi 133 meter dan panjang baling-baling 63 meter, tower PLTB Tolo lebih tinggi daripada Monumen Nasional (Monas).

Dalam kunjungan tersebut Dirjen Gatrik didampingi Direktur Aneka EBT Ditjen EBTKE Harris, Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN, Djoko R Abumanan, serta Direksi PT Vena Energy selaku pengembang PLTB Tolo. Selain diskusi di kantor PLTB Tolo, rombongan meninjau langsung tower 17, mencoba motor listrik inovasi dari PLN UP3 Bulukumba, serta meninjau PAUD sebagai CSR dari pengembang PLTB Tolo.

Kehadiran pembangkit listrik dari EBT disambut hangat oleh Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN (Persero) Djoko R. Abu Manan. Ia mengatakan bahwa provinsi Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang melimpah sumber EBT dan telah dimanfaatkan dengan baik. "Sulawesi Selatanv (memiliki) banyak potensi energi hidro, surya, angin juga banyak. Sulawesi ini luar biasa, karena potensi energi angin tidak di semua tempat, koridornya di Nusa Tenggara, Sulawesi dan Jawa Bagian Selatan. Ini berkah," ujar Djoko.

Sebagai informasi, saat ini kondisi sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan memiliki daya mampu sebesar 1.499 MW dengan beban puncak 1.165 MW dan cadangan daya sebesar 334 MW. Sementara rasio elektrifikasi Provinsi Sulawesi Selatan hingga Bulan Juli 2019 telah mencapai 99,99%. (PSJ)