Sinergi Bersama Wujudkan Era Kendaraan Listrik

Selasa, 31 Agustus 2021 - Dibaca 1228 kali

Kerjasama berbagai pihak dalam pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia sangat diperlukan agar era kendaraan listrik segera terwujud. Selain instansi pemerintah, berbagai badan usaha juga telah menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program percepatan KBLBB melalui produksi kendaraan listrik, baterai, hingga infrastruktur pengisian melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

"Kami mengapresiasi keseriusan berbagai pihak yang telah mendukung percepatan ekosistem KBLBB ini," ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari dalam acara Kerja Sama Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan Aplikasi Charge.in sebagai Platform Agregerator pada Sistem Pengisian Listrik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) serta Pengembangan Teknologi SPBKLU pada Selasa, (31/08/2021).

Kerjasama tersebut dilakukan untuk melakukan riset pengembangan bersama antara aplikasi Charge.in milik PT PLN (Persero) dengan aplikasi Sistem Operasi Pengisian Kendaraan Listrik (Sonik) milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Keduanya merupakan aplikasi yang dibuat untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam melakukan pengisian daya kendaraannya. BPPT bekerjasama dengan PT PLN (Persero) melakukan integrasi pengembangan Sonik untuk dimanfaatkan kedalam platform Charge.in sebagai platform agregator pada sistem pengisian listrik KBLBB.

Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan kerja sama ini merupakan salah satu upaya BPPT untuk andil dan terlibat dalam mengembangkan ekosistem KBLBB di Indonesia. Ia berharap riset-riset mengenai KBLBB ini dapat didukung oleh semua pihak demi kemajuan negara.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifni Zaini mengatakan bahwa penandatanganan perjanjian ini merupakan pengembangan riset pertama mengenai aplikasi pendukung KBLBB.

"Kami berharap kerjasama ini menjadi langkah awal prinsip sinergi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," ujar Zulkifli.

Saat ini, Indonesia terus bergerak menuju era kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Komitmen tersebut diwujudnyatakan dengan mulai digunakannya kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di beberapa Kementerian/Lembaga, serta Pemerintah Daerah. Kementerian ESDM sendiri juga telah menerbitkan regulasi infrastruktur pengisian kendaraan bermotor listrik serta meluncurkan Pilot Project Konversi Sepeda Motor Mesin Penggerak Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Motor Listrik untuk mempercepat ekosistem KBLBB pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu.

Program KBLBB adalah untuk meningkatkan Ketahanan Energi Nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM, yang akan berdampak positif dalam pengurangan tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia akibat Impor BBM.

Pemerintah Indonesia dalam Grand Strategi Energi Nasional menargetkan dibangun sebanyak 572 unit SPKLU pada Tahun 2021 hingga 31.859 unit SPKLU pada Tahun 2030. Target SPKLU ini ditujukan untuk dapat mengakomodir potensi KBLBB R4 yang diperkirakan sekitar 2.2 juta unit pada tahun 2030.

Hingga saat ini, per Agustus 2021 di Indonesia telah terdapat KBLBB sebanyak 1.478 untuk Roda 4, 188 untuk Roda 3 dan 7.526 unit untuk Roda 2. Semakin bertambahnya jumlah KBLBB di Indonesia merupakan tantangan sekaligus peluang usaha, khususnya untuk PT PLN (Persero) dalam menyediakan infrastruktur SPKLU dan SPBKLU.

Ida menyampaikan bahwa teknologi KBLBB dan SPKLU masih terus berkembang, termasuk pengembangan baterai, sistem charging, dan juga management pengelolaannya yang sebagian besar secara daring (online). Diharapkan kerjasama dan koordinasi semua pihak baik dari sisi Pemerintah, lembaga riset dan inovasi Nasional, BUMN, dan Badan Usaha Swasta mewujudkan tantangan bersama dalam mendukung percepatan program KBLBB sebagaimana telah diamatkan dalam Perpres 55 tahun 2019.

"Kami berharap PLN dan BPPT dapat bersinergi dalam pengembangan teknologi SPKLU dan pengembangan aplikasi mobile sehingga semakin mempermudah masyarakat pelanggan dalam melalukan pengisian daya kendaraan listriknya," tutup Ida. (U)