Terus Melaju, Ini Capaian Ketenagalistrikan Triwulan III 2019

Jumat, 25 Oktober 2019 - Dibaca 854 kali

Rasio elektrifikasi nasional per September 2019 mencapai 98.86%. Angka ini meningkat sekitar 0,56 persen dari Desember tahun 2018. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM memastikan capaian subsektor ketenagalistrikan terus melaju dan mencapai target. Bahkan capaian rasio elektrifikasi hingga sepetember ini telah melebihi target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014 - 2019.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana pada acara Media Gathering yang diselenggarakan di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Kamis (24/10). Guna menjalin komunikasi yang baik dengan media massa, sekaligus menyampaikan capaian kinerja triwulan III 2019, Ditjen Ketenagalistrikan kembali mengundang wartawan cetak, elektronik dan daring dalam media gathering yang dihadiri pimpinan tinggi pratama dan pimpinan tinggi madya Ditjen Ketenagalistrikan.

Rida mengatakan bahwa saat ini pemerintah fokus melistriki kekurangan rasio elektrifikasi di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Sisa yang 1,1 persen (dari target) itu tersebar di daerah yang kalau tak pulau kecil, daerah yang remote, seperti di Papua maupun NTT," kata Rida. Untuk melistriki rumah tangga tidak mampu dan mengejar target rasio elektrifikasi, Kementerian ESDM bersama badan usaha sektor ESDM mempunyai program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA untuk masyarakat tidak mampu. Dari target 710.008 rumah tangga yang akan terlistriki, 324.172 sudah mendapat sambungan listrik di rumahnya.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu dalam acara yang sama menyampaikan bahwa realisasi investasi ketenagalistrikan hingga kuartal III 2019 mencapai US$8,31 milar atau mencapai sekitar Rp 116,34 triliun (asumsi kurs Rp 14 ribu per dolar AS). Menurut Jisman, angka ini melebihi target bulanan per September sebesar US$7.83 miliar.

Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan total investasi sektor ketenagalistrikan sebesar US$ 12,04 miliar. Jisman berharap target investasi sektor ketenagalistrikan hingga akhir tahun ini dapat terealisasi. "Semoga target US$ 12 miliar bisa sampai akhir tahun. Kenapa? Karena ada penyederhanaan izin dan sistem online dalam perijinan," ungkap Jisman.

Terkait Program 35.000 MW, Rida menyampaikan bahwa 95.60% proyek pembangkit telah kontrak dan akan beroperasi sesuai kebutuhan sistem. "35.000 MW itu kita coba memenuhi kebutuhan yang dicanangkan," kata Rida. Hingga September 2019, pembangkit yang masuk tahap konstruksi mencapai 23.165 atau 66,18%. Sisanya yang sudah mencapai kesepakatan perjanjian jual beli tenaga listrik (PPA) tapi belum konstruksi adalah 6.923 MW. Pemerintah berharap masuknya program 35.000 MW dapat diikuti oleh peningkatan konsumsi dan pemerataan akses listrik ke masyarakat. (PSJ)