Tingkatkan Kreativitas Pegawai, DWP Kementerian ESDM Gelar Workshop Kain Nusantara

Selasa, 27 Februari 2024 - Dibaca 51 kali

Dalam rangka meningkatkan kreativitas para pegawai, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Workshop "Kreativitas Memanfaatkan Kain Nusantara" di Jakarta, Selasa, (27/02/2024). Penasihat DWP Kementerian ESDM Ratna Arifin Tasrif menyampaikan bahwa kain nusantara merupakan salah satu wujud kekayaan budaya dan pesona Indonesia dimana kain ini menjadi representasi nilai filosofis dan adat istiadat yang harus dimanfaatkan.

"Pada kesempatan ini, kita kedatangan narasumber yang ahli di bidangnya yang akan memberi ilmu kepada kita bagaimana memanfaatkan batik dengan cara yang mudah sebagai pakaian luar yang akan mempercantik baju utama, sehingga menampilkan kesan kasual," ungkap Ratna.

Ratna kemudian menjelaskan bahwa kain nusantara disebut sebagai Wastra Indonesia atau kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara. Indonesia memiliki empat wastra atau kain tradisional yang sudah mendunia yaitu kain batik, kain ikat, kain songket dan kain tenun.

"Kain Nusantara tidaklah identik dengan kesan "kuno" , namun nyatanya menjadi salah satu bentuk warisan leluhur yang hingga saat ini dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman, lewat pemanfaatannya dalam gaya hidup dan fashion yang tidak hanya dibutuhkan masyarakat Indonesia, melainkan juga masyarakat dunia," jelas Ratna.

Penggiat Kain Batik Nita Dwiana hadir sebagai narasumber dalam workshop tersebut, aktivis yang juga mengajar di Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus itu mengungkapkan bahwa ide awal untuk mengkreasikan kain Nusantara adalah Ketika dirinya banyak menerima kain Nusantara sebagai buah tangan.

"Awalnya itu saya sering mendapat kain dari teman-teman. Ketika mendapat kain, bingung digunakan untuk apa, lalu muncullah ide, kayanya bisa deh dibuat outer tanpa dipotong sama sekali," kata Nita.

Nita kemudian bercerita bahwa di rumahnya kain-kain tersebut menumpuk di lemari dan tidak termanfaatkan sehingga ia mencari cara agar kain tersebut bisa dipergunakan.

"Teman-teman disini pasti bisa membuatnya, mudah saja hanya menggunakan jelujur tidak membutuhkan jahit," jelas Nita.

Kegiatan workshop dilanjutkan dengan praktik membuat pakaian outer wanita dengan bermodalkan kain utuh dan peralatan jahit rumahan. Peserta workshop diarahkan untuk mengubah kain tersebut menjadi pakaian yang dapat digunakan. (U)