Air Pada Semburan Lumpur Sidoarjo Berumur Lebih 40 Ribu Tahun

Selasa, 25 Desember 2007 - Dibaca 4787 kali

Temuan itu dihasilkan oleh Tim Badan Geologi, Departemen ESDM setelah melakukan Penyelidikan Geokomia Air. Penyelidikan ini merupakan bagian empat (4) periode penyelidikan deformasi di area semburan lumpur Sidoarjo.

Penyelidikan dilakukan dengan metode Global Positioning System (GPS) pada bulan April, Mei, Juni dan Agustus 2007 ini dilakukan atas permintaan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Sejumlah lokasi bualan air diluar pusat semburan jadi obyek penyelidikan.

Temuan itu menunjukkan bahwa air yang muncul di pusat semburan berasal dari air formasi berumur sangat tua. Sedang air yang muncul di bualan Jatirejo dan Mindi berasal dari formasi lebih muda yang diduga dari endapan aluvial delta Brantas. Sehingga air yang keluar di LUSI tak terpengaruh air permukaan.

Bualan air di luar tanggul, berdasarkan penyelidikan ini, muncul melalui zona lemah akibat adanya amblesan (subsidence) di pusat semburan dengan radius 1-1,2 km yang telah menyebar keluar sesuai dengan hasil penyelidikan deformasi.

Selama proses amblesan berlangsung maka akan terjadi retakan-retakan baru yang memungkinkan terjadinya bualan-bualan baru pada wilayah tersebut. Berdasarkan pengamatan, pada bualan Jatirejo akan berkurang dan berhenti sejalan bertambahnya waktu dan terjadinya keseimbangan tekanan hidrostatiknya atau sumber airnya habis.

Bagikan Ini!