APEC-TEMC Sepakati "Action Agenda to Move APEC Toward an Energy Efficient, Sustainable, Low-Carbon Transport Future"

Selasa, 27 September 2011 - Dibaca 1806 kali

JAKARTA - APEC Transportation and Energy Ministerial Conference (APEC - TEMC) 2011, telah berlangsung di Westin St. Francis Hotel, California, Amerika Serikat, 12-13 September 2011. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh, sebagai salah satu undangan pada konferensi tersebut menyampaikan bahwa konferensi tersebut menyepakati "Action Agenda to Move APEC Toward an Energy Efficient, Sustainable, Low-Carbon Transport Future". Action Agenda tersebut pada dasarnya berisikan rencana kegiatan APEC untuk mewujudkan transportasi yang menggunakan energi lebih efisien dan lebih bersih di masa mendatang. Untuk itu, ditugaskan kepada Energy Working Group dan Transportation Working Group untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti:

  1. Mengkaji langkah-langkah yang dapat diambil anggota APEC dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien energi
  2. Mengembangkan praktek terbaik untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon di kawasan APEC;
  3. Mengidentifikasi dan mempelajari strategi, pendekatan, dan praktek terbaik yang cocok untuk mempromosikan kendaraan berbahan bakar alternatif, termasuk kendaraan listrik; dan
  4. Melalui konsultasi dengan sektor industri, mempertimbangkan strategi dan praktek terbaik bagi peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam transportasi kargo.
Selain konferensi, pada rangkaian acara di California tersebut Menteri ESDM didampingi delegasi Indonesia melakukan Bilateral Meeting dengan Secretary of Energy, Amerika Serikat, US Trade and Development Agency (USTDA) dan Menteri Energi New Zealand.Pada Bilateral Meeting dengan Secretary of Energy AS, Menteri ESDM menyampaikan agar kerjasama dengan AS khususnya di bidang pengembangan geothermal dapat diteruskan. Selain itu, Menteri memaparkan program percepatan pembangkit listrik 10.000 MW tahap I dan II yang juga mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air; dan dibutuhkannya capacity building untuk pengembangan geothermal.Sementara itu pada Bilateral Meeting dengan Menteri Energi New Zealand, disampaikan bahwa kerjasama dengan New Zealand sudah dimulai sejak lama dan berkeinginan untuk melanjutkan kerjasama tersebut. Menteri ESDM juga mengusulkan kerjasama di bidang capacity building khususnya untuk pegawai Pemerintah Daerah dalam bentuk training dan program post graduate. (KO)

Bagikan Ini!