Badan Geologi Kementerian ESDM Libatkan Masyarakat Dalam Penelitian CAT Watuputih

Selasa, 18 April 2017 - Dibaca 1962 kali

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hadi Djurait didampingi Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial hari Selasa (18/4) menerima lima orang Perwakilan Koalisi Kendeng Lestari di Kantor Kementerian ESDM. Dalam Pertemuan ini untuk dibahas mengenai Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih yang berlokasi di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

"Dialog ini terkait dengan berita yang menyatakan bahwa tim Badan Geologi akan diterjunkan ke lokasi dan siap untuk bekerja sama atau diawasi oleh masyarakat, ini adalah satu titik tolak yang bagus. Kita awali dengan niat baik bersama. Kita ingin melahirkan sebuah informasi ilmiah yang akurat dan berdasarkan bukti yang komprehensif dari lapangan, sehingga menghasilkan kesimpulan terbaik untuk para pengambil keputusan," ungkap Hadi saat mengawali pertemuan.

Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut, perwakilan Koalisi Kendeng Lestari tersebut meminta kepada Kementerian ESDM untuk melibatkan masyarakat Kendeng saat Badan Geologi melakukan penelitian kondisi Pegunungan Kendeng.

"Sebaiknya kita bekerja sama untuk melihat fakta lapangan yang sebenarnya di Pegunungan Kendeng," ujar Joko Prianto yang berasal dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMMPK).

Menanggapi hal tersebut, Ego Syahrial menjelaskan, sesuai dengan hasil Rapat Tim Pelaksana Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Badan Geologi akan menerjunkan tim untuk melakukan penelitian ilmiah di kawasan CAT Watuputih dan sekitarnya.

Ego juga mengungkapkan, keinginan Perwakilan Koalisi Kendeng Lestari sejalan dengan rencana Badan Geologi yang akan melibatkan seluruh komponen masyarakat yang memiliki data. Hal ini diperlukan untuk memberikan masukan kepada tim peneliti dari Badan Geologi. "Target kita bersama adalah bagaimana kita bersama-sama turun ke situ, karena yang mengetahui kondisi CAT Watuputih, posisi goa, dan indikasi adanya keberadaan sungai adalah masyarakat sekitar," imbuh Ego.

Menyambut rencana Badan Geologi tersebut, Joko mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberikan data mengenai kondisi geologi Pegunungan Kendeng. "Kami akan memberikan datanya, pada dasarnya kami sudah membuka program untuk open data terkait dengan kawasan karst di Indonesia," tutur Joko.

Ego menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan penelitian CAT Watuputih secara menyeluruh dalam kurun waktu hingga satu tahun ke depan. "Studi komprehensif mengenai CAT Watuputih di Pegunungan Kendeng telah dimulai sejak hari Senin, 17 April 2017 kemarin, dan akan dilakukan selama enam sampai dua belas bulan ke depan. Hasil penelitian ini nantinya akan dilaporkan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan kepada Presiden Joko Widodo," tutur Ego.

Di akhir pertemuan, Ego juga menjelaskan bahwa terkait penentuan apakah sebuah kawasan masuk dalam bentang alam karst, maka prosedurnya adalah adanya permintaan dari pemerintah daerah (Pemda) kepada Menteri ESDM. Berdasarkan permintaan tersebut, Badan Geologi akan melakukan pengecekan lapangan. "Saya sudah sampaikan di rapat KLHS, penetapan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) ini sesuai dengan apa yang sudah disebutkan di Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2012, bahwa perlu ada permintaan dari Gubernur Jawa Tengah, jadi kami juga menunggu permintaan KBAK dari Gubernur Jawa Tengah. Setelah ada permintaan dari pemerintah daerah kepada Menteri ESDM, kemudian akan ada pengecekan lapangan oleh Badan Geologi, setelah itu ada Focus Group Discussion (FGD) dan Bapak-Bapak semua harus hadir," tutup Ego. (DKD/RZ)

Bagikan Ini!