BP Migas Tanam 10.000 Bibit Di Hutan Mangrove
JAKARTA - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dan para stakeholders melakukan penanaman 10,000 bibit bakau di hutan mangrove Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, Rabu (12/10). Kegiatan yang merupakan bagian dari perayaan ulang tahun BPMIGAS ke-9 yang jatuh pada 16 Juli 2011 lalu ini dipimpin langsung oleh Kepala BPMIGAS R. Priyono, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, dan Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono. Acara ini juga dihadiri oleh pimpinan manajemen Kontraktor KKS dan direksi perbankan nasional.Kepala BPMIGAS R. Priyono mengatakan kegiatan penanaman bibit di hutan mangrove ini merupakan bagian dari program bright and green dari BPMIGAS. Bright and Green adalah slogan yang digunakan BPMIGAS untuk program pengembangan lingkungan yang dilaksanakan terutama di sekitar wilayah-wilayah operasi hulu minyak dan gas bumi. Program bright (terang) mengusahakan pemenuhan kebutuhan listrik untuk menunjang perkembangan ekonomi penduduk terutama yang berdomisili di sekitar wilayah operasi. Sementara program green yang berarti hijau adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah kegiatan. "Seperti halnya ekosistem hutan mangrove, melalui program bright and green ini, industri hulu migas juga diharapkan memberikan banyak manfaat, baik secara tidak langsung (non economic values) maupun secara langsung (economic values) khususnya bagi masyarakat sekitar wilayah operasi hulu migas dan secara luas bagi masyarakat Republik Indonesia," ujar Priyono. Mangrove merupakan tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan dan dipengaruhi oleh pasang dan surut. Hutan mangrove selain berfungsi melindungi daratan dari abrasi dan gelombang pasang juga merupakan penyerap emisi karbon yang sangat efektif. "Penanaman mangrove ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 26 persen pada tahun 2020 karena mangrove termasuk tanaman yang menyerap karbon paling banyak," ujar Priyono. Contoh program bright and green lain yang pernah dilaksanakan adalah pengadaan listrik alternatif dari kotoran sapi yang dilakukan BPMIGAS bersama Petrochina di Jambi dan penggunaan sekam untuk penerangan jalan yang dilakukan bersama Pertamina ONWJ. Kedepan BPMIGAS akan terus menjalankan program sejenis agar masyarakat di sekitar wilayah operasi migas dapat maju seiring dengan kemajuan industri migas. (SF)
Bagikan Ini!