Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Review Program 10.000 MW tahap I

Sabtu, 11 Juni 2011 - Dibaca 3663 kali

JAKARTA - Direktur Pembinaan program ketenagalistrikan,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Emy Perdanahari, Selasa (7/5) di Kantor Direktorat Jenderl Ketenagalistrikan memaparkan perkembangan proyek percepatan 10.000 MW. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kementerian-Kementerian terkait yang tergabung dalam Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan PLTU Batubara (Perpres 71/2006 jo Perpres 59/2009) maupun pihak PT PLN (Persero) yang mendapat mandat dari pemerintah dalam melaksanakan proyek tersebut.Dalam paparannya Emy menyampaikan latar belakang belakang pemerintah mengeluarkan program 10.000 MW tahap I, landasan hukum hingga kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. Adapun proyek ini tersebar menjadi 37 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia. Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan juga mengatakan bahwa walaupun sudah berjalan sekitar lima tahun tetapi sampai dengan Maret 2011 baru 9,4% dari total 9.935 MW yang ditargetkan. Proyek 10.000 MW tahap I yang telah Commercial Operation Date (COD) Oktober 2009 adalah PLTU 2 Banten-Labuan Unit 1 (2x300 MW) dan Unit 2 telah COD April 2010, sedangkan dari sekitar 8 PLTU yang ditargetkan selesai pada 2010, belum ada satupun yang mencapai COD. PT PLN (persero) menargetkan pada tahun 2011 ini dapat mengoperasikan secara komesial sebanyak 14 proyek dengan total kapasitas sebesar 4.322 MW.Review yang diadakan oleh Kementerian ESDM menemukan, bahwa banyak kendala yang dihadapi sehingga mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek yang disebabkan oleh faktor kelemahan kontraktor Engineering, Procurement, Construction (EPC), faktor eksternal (kontraktor dan perizinan) maupun dari internal PLN. Kelemahan kontraktor EPC dari China pada umumnya tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan kontrak di luar China. Faktor eksternal yang dihadapi antara lain penyelesaian masalah tanah yang berlarut-larut, sedangkan spesifikasi batubara tidak sesuai dengan design boiler menjadi salah satu kendala yang dihadapi internal PLN.Sebelum menutup acara sosialisasi review program 10.000 MW, Emy Perdanahari mengharapkan agar PT PLN (Persero) dapat lebih memperhatikan kontraktor EPC yang memiliki kemampuan dalam penyelesaian proyek-proyek internasional. Selain hal itu, sinergi dan koordinasi yang insentif dan berkesinambungan di antara instansi terkait guna mendukung keberhasilan pelaksanaan program 10.000 MW tahap I maupun pelaksanaan Program 10.000 MW tahap II. Dan yang terpenting kita harus mengambil pelajaran (lesson learned) atas pelaksanaan Program 10.000 MW tahap I, agar pengalaman yang sama tidak terulang dalam pelaksanaan 10.000 MW tahap II yang tengah dilaksanakan. (JFN)

Bagikan Ini!