Dirjen Ketenagalistrikan : Tidak Ada Lagi Pemadaman Bergilir
JAKARTA - Direktur Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Ir Jarman M.Sc memastikan bahwa saat ini tidak ada lagi pemadaman bergilir seperti tiga atau empat tahun lalu. Dirjen memastikan pasokan listrik di Indonesia saat ini sudah terpenuhi, tidak seperti beberapa tahun lalu yang memang kekurangan pasokan listrik. Jika masih ada pemadaman listrik, Dirjen memastikan bahwa hal tersebut terjadi karena gangguan teknis seperti gangguan strafo maupun transmisi dari penyedia tenaga listrik. Hal ini disampaikan Dirjen ketenagalistrikan dalam acara News and Talk, Elshinta FM Sabtu (24/9).Untuk menghindari gangguan teknis penyebab pemadaman, Dirjen Ketenagalistrikan mengajak masyarakat untuk memperhatikan jaringan listrik di lingkungannya masing-masing. Masyarakat harus lebih memperhatikan keamanan dan standardisasi dari alat-alat listrik yang dipakai di rumah. "Saya mengharapkan partisipasi masyarakat untuk rela apabila PLN memotong dahan pohon apabila tersangkut jaringan listrik," ungkap Dirjen Ketenagalistrikan.Menanggapi penelpon yang mengeluhkan kualitas pelayanan penyedia tenaga listrik, Dirjen menyampaikan bahwa pemerintah telah menentukan minimun standard pelayanan untuk penyedia tenaga listrik dan telah menegur kecurangan-kecurangan yang terjadi. Masyarakat diharapkan dapat menyampaikan pengaduan konsumen listrik kepada Direktorat Jendral Ketenagalistrikan apabila dirugikan oleh penyedia tenaga listrik.Dalam kesempatan tersebut Dirjen menyampaikan program-program pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi yang saat ini telah mencapai sekitar 70%. Selain program percepatan 10.000 MW Tahap I dan II, pemerintah memiliki program listrik perdesaan yang didanai oleh APBN untuk melistriki daerah-daerah yang terisolasi. PT PLN juga mendukung program pemerintah tersebut dengan memiliki program PLTS komunal.Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Ketenagalistrikan juga mengundang pihak swasta untuk berpartisipasi dalam investasi ketenagalistrikan di Indonesia, sebab untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dibutuhkan banyak pendanaan untuk meningkatkan infrakstruktur listrik. (PSJ)
Bagikan Ini!