Elektrifikasi Papua, DPR: Lanjutkan LTSHE, Manfaatkan Hasil Ekspedisi Papua Terang

Rabu, 1 Agustus 2018 - Dibaca 2105 kali

JAYAPURA - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendukung upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi Papua. Pemerintah diharapkan terus melanjutkan program pra-elektrifikasi melalui pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk masyarakat yang belum menikmati listrik utamanya di daerah pedalaman, juga memastikan data yang dikumpulkan hasil Ekspedisi Papua Terang dapat dimanfaatkan untuk kelistrikan di Papua.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VII ke Papua, Ridwan Hisyam di Jayapura, Selasa (31/7), yang pada kesempatan tersebut turut didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Agoes Triboesono dan tim PT PLN (Persero). Sebagaimana diketahui program Ekspedisi Papua Terang diinisiasi PLN melibatkan mahasiswa dari lima perguruan tinggi untuk memetakan potensi di 415 desa di 24 Kabupaten di Papua dan 1 Kabupaten di Papua Barat.

Agoes optimis upaya-upaya melistriki desa-desa tertinggal, terdepan, terluar (3T) di Provinsi Papua melalui Ekspedisi Papua Terang, pembagian LTSHE juga upaya lain yang ditempuh Pemerintah dapat berjalan dengan baik sehingga target meningkatkan elektrifikasi di Papua dapat tercapai.

Sebelumnya, Direktur Bisnis Regional Maluku Papua PLN Ahmad Rofik melaporkan bahwa melalui Ekspedisi Papua Terang telah diterjunkan mahasiswa pecinta alam (MAPALA) dari lima perguruan tinggi yaitu Universitas Cendrawasih, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Indonesia ke pedalaman Papua.

Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok didampingi petugas PLN dan TNI. Selama dua bulan, tim ekspedisi ini akan mendata dan memetakan potensi energi setempat untuk dikembangkan menjadi pembangkit tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan listrik di daerah tersebut.

Dalam kunjungan kerja ini, Komisi VII DPR RI juga meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Mobile Power Plant (PLTMG MPP) Jayapura 50 MW di Holtekamp. PLTMG ini telah diresmikan Presiden Jokowi bersamaan dengan proyek-proyek kelistrikan di Papua pada 20 Desember 2017 lalu.

Pada tahun 2018 kapasitas pembangkit listrik di Papua akan semakin meningkat dengan masuknya beberapa pembangkit listrik seperti PLTMG MPP Timika (10 MW), PLTMG Biak (15 MW), PLTMG Jayapura Peaker 40 (MW), PLTMG Merauke (20 MW), PLTMG Serui 1 (10MW), PLTMG Timika 2 (30MW), dan PLTMG Merauke 2 (20 MW).

Pada kesempatan tersebut Agoes menyampaikan bahwa rasio elektrifikasi di Papua hingga April 2018 mencapai 71,47% angka ini masih jauh dibawah rata-rata nasional yaitu 96,63%. "Namun rasio elektrifikasi yang terendah ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu 60,62%," ungkap Agoes. Sementara untuk rasio desa berlistrik, Agoes menyebutkan bahwa Provinsi Papua masih menduduki peringkat terendah yaitu 69,10%, di bawah rata-rata nasional yang mencapai 97,93%.

Penulis: Pandu Satria/Khoiria Oktaviani

Bagikan Ini!