Erupsi Gunung Agung dan Gunung Marapi, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Rabu, 2 Mei 2018 - Dibaca 1495 kali

JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan kepada masyarakat sekitar Gunung Agung dan Gunung Marapi untuk tetap tenang dan waspada, menyikapi terjadinya erupsi dua gunung api aktif tersebut yang saat ini masing-masing berada pada Level III (Siaga) dan Level II (Waspada).

Erupsi pertama terjadi di Gunung Agung, Bali pada tanggal 30 April 2018 pukul 22:45 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 1.500 m di atas puncak (4.642 m di atas permukaan laut). Yang kedua, erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat terjadi pada hari ini, Rabu 2 Mei 2018 Pukul 07:03 WIB dengan ketinggian kolom 4.000 m di atas puncak (6.891 m di atas permukaan laut).

"Pagi ini terjadi erupsi Gunungapi Marapi, yang secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Batusangkar, Provinsi Sumatera Barat pada pukul 07:03 WIB berwarna abu-abu tebal dan dengan tekanan kuat. Angin mengarah ke Tenggara," ujar Kepala PVMBG Kasbani di Bandung, Rabu (2/5).

Gunungapi Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter diatas permukaan laut tersbut, aktivitas letusan terakhirnya terjadi pada tanggal 27 April 2018 berupa letusan abu setinggi 300 meter dari puncak, dimana sebaran abu tipis jatuh hingga daerah Cubadak Kabupaten Tanah Datar yang berjarak 12 km dari pusat letusan (Kawah Verbeek).

Rekaman kegempaan Gunung Marapi pada tanggal 2 Mei 2018 hingga pukul 08:00 WIB, terekam 1 kali gempa Letusan, 1 kali gempa Tektonik Lokal, 1 Kali gempa Tornillo, dan 2 kali gempa Tektonik Jauh. Sedangkan rekaman kegempaan dalam seminggu terakhir tercatat, 1 kali gempa Letusan, 4 kali gempa Hembusan, 7 kali gempa Vulkanik Dalam, 5 kali gempa Tektonik Lokal, dan 7 kali gempa Tektonik Jauh.

"Status Gunungapi Marapi sampai saat ini masih berada pada tingkat aktivitas Waspada (level II). Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3 km dari kawah/puncak," ujar Kasbani.

Kasbani menyampaikan, sebelumnya juga terjadi erupsi Gunung Agung pada tanggal 30 April 2018 pukul 22:45 WITA dengan amplitudo maximum 23 mm dan lama gempa 172 detik. Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar diminta untuk tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah Puncak Gunung Agung.

Pemantauan Gunung Agung hari kemarin hingga pagi ini, secara visual gunungapi dapat teramati hingga tertutup kabut. Asap kawah teramati berwarna putih tipis setinggi 200 m diatas puncak. Angin lemah hingga sedang ke arah barat dan timur. Rekaman seismograf tanggal 1 Mei 2018. "Tercatat, 6 kali Gempa Hembusan, 2 kali Gempa Vulkanik Dangkal dan 7 kali Gempa Tektonik Jauh," tambah Kasbani.

"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung juga diminta untuk waspada akan potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak," tutup Kasbani. (SF)

Bagikan Ini!