ESDM melalui BLU Bekerjasama Komersial Bangun PLTMH, Arcandra: Harus Jadi Profit Center

Sabtu, 31 Maret 2018 - Dibaca 1415 kali

BUKITTINGGI - Sebagai bentuk implementasi atas pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM c.q Pusat Penelitan dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) telah menandatangani Kerja Sama Operasi (KSO) pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan Universitas Andalas.

"InsyaAllah kerja sama ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Silahkan melakukan bisnis dengan adil," ujar Wakil Arcandra Tahar setelah menyaksikan penandatangan MoU antarkedua pihak di Bukittinggi, Jumat (30/3).

Arcandra menegaskan, penerapan konsep bisnis khususnya bagi Balitbang ESDM yang sudah menjadi BLU harus berani ambil resiko, efisien, dan memberikan keuntungan. "Mindset bisnis BLU harus menjadi profit center bukan _cost center,_" tegas Arcandra.

Lingkup KSO kali ini mencakup pengoperasian PLTMH di lingkungan Universitas Andalas dengan kapasitas 400 kW yang rencananya akan dikerjakan pada tahun 2018. Hal ini merujuk pada hasil studi kelayakan pembangunan yang dilakukan pada tahun 2017.

PLTMH ini dibangun dengan menggunakan anggaran DIPA Kementerian ESDM. Anggaran tersebut dipergunakan untuk membangun pipa pesat, rumah pembangkit, sistem mekanikal, eleketrikal dan transmisi. Sedangkan bagian lain dari PLTMH yaitu bendung, saluran pembawa, bak penenang dan saluran pelimpas adalah kerjasama antara Unand dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Rancangan pembangunan PLTMH dibatasi pada pipa penstock (diameter 100 cm) dengan cabang tiga inlet penstock (diameter 586 mm), saluran pelimpah bak penenang, turbin generator dengan system control, rumah pembangkit, dan jaringan tegangan menengah (20 kV) sepanjang 1,8 km beserta trafo.

Rencananya, pekerjaan bendungan, intake, saluran pembawa, dan bak penenang, akan diintegrasikan pelaksanaannya dengan pekerjaan pembangunan Bangunan Pengendali Sedimen Batang Kuranji dan Anak Sungainya, Kota Padang yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera V, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pioner Bisnis, Laboratorium Riset hingga Pusat Demonstrasi

Kepala Badan Litbang ESDM F.X. Sutijastoto mengungkapkan, jalinan kerja sama ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan PLTMH. "Bisa dijadikan pusat informasi dan demonstrasi PLTMH di Pulau Sumatera khususnya Sumatera Barat untuk meningkatkan SDM secara teknis maupun manajerial," ungkap Sutijastoto di kesempatan yang sama.

Di samping itu, kerja sama ini akan menjadi model pelaksanaan bisnis PLTMH di tempat lain, sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta laboratorium riset pembangkit mikro hidro.

Senada dengan itu, Rektor Univeritas Andalas Tafdil Husni menegaskan manfaat yang luar biasa dengan adanya KSO kali ini. "Kami ucapkan terima kasih banyak atas bantuan Pak Wamen memfasilitasi adanya PLTMH. Kita sangat menginginkan sekali adanya PLTMH. Ini kerja sama yang multifungsi apalagi ini kita koordinasi dengan tiga institusi. Kami menginginkan kampus kami sebagai Botanical University,," ucap Tafdil.

Potensi debit air, imbuh Tafdil, di lingkungan Univeritas Andalas mampu menghasilkan listrik sebesar 1,2 Mega Watt (MW) dan bisa dikelola menjadi potensi bisnis untuk penyediaan energi listrik.

Univeritas Andalas mengakui keberadaan PLTMH akan meringankan beban biaya listrik univeritas di Sumatera Barat tersebut. "Rata-rata menelan biaya sebesar Rp727 juta per tahun," urai Tafdil.

Sesuai desain awal apabila berjalan sesuai target, PLTMH di Univeritas Andalas akan segera beroperasi pada bulan November. "InsyaAllah kami launching bulan November, nanti Bapak Wamen kami undang," pungkasnya. (NA)

Bagikan Ini!