G. Bromo Masih Lontarkan Material Pijar, Status Tetap “SIAGA”

Minggu, 27 Februari 2011 - Dibaca 2996 kali

DENPASAR. Kepala Bidang Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM I Gede Swantika melalui pesan singkatnya kepada esdm.go.id. menginformasikan, G. Bromo, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur hingga pagi tadi masih melontarkan material pijar yang disertai dengan suara gemuruh dan dentuman. Letusan dengan tekanan sedang hingga kuat tersebut melontarkan material setinggi 300 meter sejauh 500 meter. Minggu (27/2/2011)Pengamatan visual dari Pos Pengamatan G. Bromo sejak pukul 00:00 WIB hingga 06:00 WIB menunjukkan, kepulan asap masih terus menerus terjadi, asap kawah kelabu kecoklatan dengan tekanan sedang-kuat setinggi +-400 - 800 m condong ke timur - timur laut dengan membawa material abu vulkanik, tutur I Gede Swantika.Selain mendengar suara dentuman dan gemuruh sedang sampai keras, Petugas PGA juga mencatat terjadi Gempa Tremor menerus dengan amplituda maksimum 15 - 40 mm, 15 kali letusan dengan amplituda maksimal 35 - 40 mm dengan lam gempa 20 - 50 detik. Tidak terjadi hujan abu di Pos Pengamatan G. Bromo.G. Bromo secara geografis berada pada posisi 7o 56' 30" LS dan 112o 37' 00" BT dengan tinggi puncaknya 2329 meter dari permukaan laut, secara administratif terletak di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan G. Bromo umumnya dalam kondisi normal dicirikan oleh hembusan asap kawah berwarna putih tipis sampai putih tebal, tekanan lemah dengan ketinggian berkisar antara 75 - 150 meter dari puncak, bau belerang tercium tajam. Hingga saat ini status G. Bromo masih SIAGA (Level III).Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM telah mengeluarkan rekomendasi jarak aman bagi masyarakat dan wisatawan yaitu 2 km. Tim Ahli Gunungapi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pengamatan G. Bromo akan terus secara intensif memantau aktifitas vulkanik G. Bromo tersebut berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (BPBD) dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo (selaku SATLAK PB). (SF)

Bagikan Ini!