Helat Penghargaan Energi, MESDM: Penerima Penghargaan Banyak Karya Bukan Kata

Jumat, 23 Oktober 2015 - Dibaca 742 kali

JAKARTA - Penghargaan Energi Tahun ke - 5 Th. 2015 diberikan kepada 13 finalis oleh Menteri ESDM di Auditorium Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta malam tadi (22/10).

Pemenang yang terdiri dari perorangan, kelompok masyarakat, dan instansi ini telah berjasa dan memberikan dampak besar pada usaha pengembangan,penyediaan dan pemanfaatan energi dengan prinsip diversifikasi dan/atau konservasi energi dengan menghasilkan produk nyata sebagai hasil inovasi dan pengembangan teknologi baru. Dalam sambutannya, Sudirman Said menyatakan "Saya yakin sekali para penerima penghargaan malam ini baik perorangan, lembaga, maupun pimpinan daerah pasti lebih banyak berkarya dari pada berkata-kata, dan karena itu muncul karya-karya yang sangat memberi solusi bagi masa depan".

Menteri ESDM mengungkapkan bahwa sebaiknya kompetisi ini tidak berhenti pada sertifikat dan piala semata, namun diharapkan dapat lebih dikembangkan. Badan Penelitian dan Pengembangan mendapat tugas untuk mengeksekusi karya-karya yang telah dihasilkan. Nantinya dapat dijadikan sebagai satu projek yang betul-betul diimplementasikan dilapangan. Sudirman Said mendukung sepenuhnya jika temuan dan karya yang sangat luar biasa ini dapat diinkubasi ke arah skala bisnis.

Penghargaan ini diberikan dalam tiga kategori. Kategori pertama adalah Penghargaan Energi Prakarsa bagi Perorangan dan Kelompok Masyarakat. Kategori kedua yaitu Penghargaan Energi Pratama bagi Perusahaan Nasional/ Daerah atau Asing, dan kategori ketiga adalah Penghargaan Energi Prabawa bagi Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Pemenang-pemenang Penghargaan Energi ini kemudian dipilih lagi menjadi The Most Inspiring yang dimenangkan oleh Kota Kendari karena upaya nya dalam mengimpelentasikan peran, tanggung jawab, wewenang utama Pemerintah Kota Kendari sebagai penggerak kehidupan masyarakat pemulung dengan kesinambungan mengelola potensi sampah organik di tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPA) Puuwatu. Sampah organik diolah menjadi gas metana yang kemudian dikonversi menjadi sumber energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan berhasil mewujudkan perkampungan mandiri energi yang diperuntukkan bagi para pemulung yang telah bekerja dalam pengelolaan sampah dan staff dinas kebersihan untuk pertama kalinya.

Juri dari Penghargaan Energi ini di tegaskan oleh Sudirman Said berasal dari berbagai latar belakang, seperti praktisi, akademisi, regulator, media, sosiolog yang merupakan orang-orang kredibel di bidangnya. Di akhir sambutannya Sudirman Said kembali menegaskan "Mari kita terus berkarya, kurangi berkata-kata. Mari kita terus bekerja untuk mencari solusi" . (KA)

Bagikan Ini!