HoA Blok Mahakam Ditandatangani Pekan Depan

Kamis, 9 April 2015 - Dibaca 1167 kali

JAKARTA - Penyelesaian kontrak kerja sama Blok Mahakam terus berlanjut. Direncanakan pada pekan depan akan ditandatangani Head of Agreement (HoA) antara PT Pertamina, PT Total E&P Indonesie dan PT Inpex, sebagai payung hukum prosestransisi blok tersebut.

"Mungkin transisi dianggap terlalu tajam. Tapi memang Pertamina harus masuk secepat mungkin untuk memahami data, SDM dan aspek teknik sehingga pada 1 Januari 2018 sudah siap sebagai operator baru," jelas Menteri ESDM Sudirman Said pada Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (8/4).

Setelah HoA ditandatangani, kedua pihak akan menyepakati tahapan-tahapan transisi yang diharapkan dalam 2 tahun bisa diselesaikan, sehingga pada Januari 2018 sudah dapat dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama baru.

Sudirman menjelaskan, sejauh ini perundingan antara Pemerintah, Total dan Inpex berjalan dengan baik. Pemerintah juga telah memberikan penjelasan kepada Total dan Inpex bahwa Pertamina akan menjadi operator mulai 1 Januari 2018 dan semua pihak diminta melakukan persiapan. Interaksi dengan seluruh pihak telah dilakukan sejak November 2014. "Ada dialog-dialog yang dilakukan supaya jalannya lebih smooth," tambah Sudirman.

Lebih lanjut dia menjelaskan, sejak tahun 2009, Pertamina telah mengajukan minat menjadi operator Blok Mahakam, namun tidak ada keputusan. Selanjutnya pada masa Kabinet Indonesia Hebat yaitu November 2014 dilakukan pembukaan data dan pada Februari 2015, perusahana pelat merah itu menyerahkan proposalnya. Dari hasil evaluasi, Pertamina dinilai siap menjadi operator.

Terkait perpanjangan Blok Mahakam ini, Pemerintah telah menetapkan target-target, antara lain secara formal pada 1 Januari 2018 Pertamina harus menjadi operator dan memiliki saham mayoritas, proses produksi migas tidak terganggu serta seluruh SDM harus dipertahankan.

Dalam jangka panjang, Blok Mahakam harus dapat memenuhi komitmen baik domestik maupun internasional. Diharapkan pula Pertamina dapat berpartner dengan Total E&P sehingga mendapat kesempatan masuk ke blok-blok Total di luar negeri. "Itu kalau Total dianggap sebagai aspek strategis oleh Pertamina," tambahnya.

Target terakhir, pemerintah akan memberikan tempat bagi daerah melalui participating interest (PI). (TW)

Bagikan Ini!