IEA Energy Training Week 4-8 April 2011

Jumat, 8 April 2011 - Dibaca 1959 kali

PARIS. Sebanyak 108 peserta dari 45 negara (40 negara non-anggota OECD, 5 negara anggota OECD) mengikuti Energy Training Week 4-8 April 2011 di kantor pusat International Energy Agency (IEA) di Paris, Prancis. Dari total peserta tersebut, terdapat pula peserta peninjau (observer) dari beberapa lembaga internasional seperti ADB (Bank Pembangunan Asia), Uni Eropa, African Development Bank, GIZ-Germany, dan Inter-American Development Bank. Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif IEA Nobuo Tanaka mengatakan bahwa belakangan ini kondisi energi global kembali diliputi ketidakpastian setelah sebelumnya di tahun 2009 terjadi hal yang sama diakibatkan oleh krisis finansial global. "Katastropi yang terjadi di Jepang dan instabilitas politik di sebagian negara Afrika Utara dan Timur Tengah kembali menempatkan kondisi energi global pada posisi yang sulit" papar Nobuo.

Untuk itu IEA terus mendorong kerjasama global di bidang energi yang lebih intensif antara negara-negara OECD dan non-OECD khususnya di bidang energy security. Selain itu, Nobuo menambahkan, "Kondisi ini juga harus menjadi momentum untuk akselerasi penerapan teknologi energi terbarukan di seluruh dunia" tegasnya. Lebih lanjut Nobuo menyatakan diperlukannya sebuah kebijakan energi yang kuat di setiap negara yang didukung oleh studi-studi komprehensif sehingga akhirnya kebijakan ini bisa saling menguatkan dalam tataran global.

Lima Modul Pelatihan

Sementara itu, Kepala Program Pelatihan IEA Assen Gasharov menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama bagi IEA mengadakan pelatihan dengan jumlah peserta dan negara terbanyak yang berasal dari berbagai latar belakang sejak lembaga ini berdiri tahun 1974. "Tentu ini kesempatan yang baik bagi seluruh peserta untuk saling berbagi informasi dan pengalaman serta mengembangkan jejaring untuk peningkatan kerjasama energi" harapnya. Pelatihan ini sendiri terbagi menjadi lima modul yaitu 1) Energy Essentials for Decision Makers; 2) Oil and Gas Market Security; 3) Energy Effiency and Low-Carbon Policy; 4) Low-Carbon Technology Policy and Planning; 5) Energy Analysis and Modelling. Sedangkan pemateri untuk tiap modul selain berasal dari IEA juga datang dari para profesional di bidang energi seperti Nexight and UCL-England. Selain materi in-house training, untuk beberapa modul juga dilakukan site visit seperti ke kilang minyak Total dan proyek energi terbarukan di sekitar Paris. (AD)

Bagikan Ini!