Indonesia Ajak Mitra ASEAN Ikut Tingkatkan Produksi Gas

Jumat, 27 April 2007 - Dibaca 6158 kali

''Kami mengundang para mitra ASEAN untuk ikut berinvestasi dalam peningkatan produksi gas di kawasan ini,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat menyampaikan sambutan pembukaan Forum Gas ASEAN+3 ke 4 yang berlangsung di hotel Sultan, Jakarta, Jum'at (27/4). Ajakan itu ditujukan kepada delegasi China, Jepang dan Korea yang hadir pada acara tersebut.

Acara Forum Gas ASEAN+3 ke 4 diikuti oleh delagasi dari seluruh negara anggota ASEAN. Selain itu juga dihadiri 3 delegasi negara mitra ASEAN yaitu China, Jepang dan Korea. Bertindak sebagai Ketua Penyelenggara adalah Dirjen Migas Luluk Sumiarso. Sedang Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono sebagai SOE Leader.

Diungkapkan oleh Menteri ESDM, potensi gas di kawasan ASEAN sudah terbukti sangat besar. Selain gas alam, kawasan ASEAN juga memiliki cadangan batubara yang tidak kalah besar pula. Dari cadangan batubara bisa dihasilkan Coal Bed Mathane maupun Coal Gasification. Seperti dilakukan di China yang membuat pupuk dari bahan baku gas batubara.

Untuk itulah, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, menambahkan upaya untuk memberikan iklim investasi yang baik akan terus dilakukan, baik berupa insentif untuk kawasan terpencil, insentif fiskal hingga jaminan keamanan dan kestabilan politik. Tidak kalah pentingnya adalah dukungan pembangunan infrastruktur.

''Selain itu semakin mahalnya harga minyak mentah sekarang ini, pengembangan gas dari batubara maupun gas alam memiliki peluang yang baik,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Diungkapkan pula Indonesia memiliki cadangan CBM sebesar 400 TCF. Sedang gas alam juga sekitar 400 TCF, sekitar 130 TCF diantaranya sudah mendapatkan kontrak penjualan.

Upaya peningkatan produksi gas tersebut, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, diharapkan akan memberikan keuntungan baik negara produsen maupun konsumen. Sebab dengan peningkatan gas secara terus menerus maka jaminan akan ketersediaan gas akan bisa diwujudkan. Baik untuk kebutuhan pasar domestik negara produsen maupun pasar ekspor di negara konsumen.

Bagikan Ini!