Indonesia Dukung Kerja Sama Amankan Pasokan Energi

Selasa, 26 April 2011 - Dibaca 2172 kali

JAKARTA. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh didampingi Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, pekan lalu menghadiri The 4th Asian Energy Ministerial Roundtable di Kuwait. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyambut baik dukungan dan kerja sama yang diperlukan dalam upaya mengamankan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan.Dalam pidatonya mengenai Demand Management and Future Investment, Menteri ESDM mengatakan, dengan pertumbuhan Asia yang terus meningkat, peranan ekonomi yang saat ini masih didominasi oleh migas, sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara termasuk Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia menyambut baik dukungan dan kerja sama yang diperlukan dalam upaya mengamankan pasokan energi dengan implementasi kebijakan untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan."Termasuk pengembangan kebijakan, prioritas untuk investasi, pengembangan sumber daya dan infrastruktur yang diperlukan," tambah Darwin.Pada pertemuan yang yang dihadiri oleh 18 Menteri Energi dari negara Asia serta perwakilan organisasi energi internasional yaitu OPEC, IEA, IEF dan OPEC ini, terdapat beberapa catatan penting yaitu:

  1. Solidaritas dan simpati kepada Pemerintah Jepang dan korban gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Jepang pada bulan Maret 2011 dan berharap Jepang dapat pulih kembali.
  2. Pertumbuhan permintaan energi primer yang terjadi di wilayah Asia selama dekade terakhir akan terus berlanjut, bahkan dengan efisiensi energi yang lebih tinggi dan akan berperan dominan terhadap pertumbuhan permintaan energi total.
  3. Tingginya harga minyak saat ini mendapat perhatian para menteri energi Asia karena dapat berakibat lambatnya pemulihan ekonomi global, sehingga negara-negara produsen dan konsumen berkomitmen secara kolektif untuk membatasi volatilitas harga minyak yang berlebihan.
  4. Efisiensi energi dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk memenuhi permintaan energi yang meningkat sekaligus berkontribusi untuk mitigasi perubahan iklim dan pertumbuhan ekonomi. Para menteri menyambut baik diselenggarakannya IEF symposium on Energy Efficiency in Developing Countries yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-22 Juni 2011.
  5. Pemenuhan permintaan energi Asia di masa yang akan datang memerlukan investasi yang tepat waktu dan memadai baik di negara produsen maupun negara konsumen. Investasi juga diharapkan dapat membuat jasa energi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat miskin.
  6. Melanjutkan dialog antara produsen dan konsumen disampaikan bahwa melalui pertemuan 13th IEF Ministerial yang akan diselenggarakan di Kuwait pada tahun 2012 sebagai momentum awal pelaksanaan piagam IEF yang baru dan diharapkan dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk dialog produktif guna meningkatkan saling pengertian yang lebih baik dan membangun kepercayaan antar anggota.
  7. Sidang menggarisbawahi manfaat pertemuan menteri-menteri Asia ini sebagai platform bagi negara-negara produsen dan konsumen di Asia untuk membahas dan mencari solusi terhadap isu-isu energi yang menjadi kepentingan bersama. Pertemuan the 5th Asian Energy Ministerial Roundtable akan diselenggarakan pada tahun 2013 di Korea.
Pertemuan The 4th Asia Energy Ministerial Roundtable merupakan pertemuan dua tahunan menteri-menteri energi di kawasan Asia yang bertujuan meningkatkan dialog antara negara-negara produsen dan konsumen minyak bumi untuk mendiskusikan faktor-faktor yang mempengaruhi pasar, pasokan minyak, kondisi energi dan stabilitas harga dimana harga minyak saat ini melonjak sekitar 20 persen di tengah kerusuhan di Timur Tengah dan wilayah Afrika Utara. Pertemuan mengambil tema Sustainable Growth and Energy Interdependence yang terbagi menjadi tiga sesi, yaitu: Asia Energy Outlook up to 2035, Demand Management and Future Investment dan Energy Price Volatility.(TW)

Bagikan Ini!