Jelang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, Aktivitas Gunung Agung Terpantau Aman

Jumat, 5 Oktober 2018 - Dibaca 891 kali

KARANGASEM - Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan aktivitas erupsi Gunung Agung terpantau aman jelang berlangsungnya forum pertemuan tahunan Internasional Monetary Fund - World Bank Group (IMF-WBG) selama sepekan ke depan di Nusa Dua, Bali.

Kesimpulan ini didapat setelah melihat jejak catatan seismograf dan alat pengamatan lainnya saat Menteri Jonan bertandang ke Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang Karangasem, Bali, Jumat (5/10).

"Sejauh yang kita amati, sejak erupsi terakhir 27 Juli 2018 tidak ada aktivitas (vulkanik) yang signifikan sampai hari ini. Jadi estimasi kami kalau melihat catatan dari seismograf, mulai pelaksanaan forum tanggal 8 hingga 14 Oktober 2018 tidak ada potensi erupsi yang membahayakan," ujar Jonan.

c-IMG-20181005-WA0039.jpg

Faktor lain yang jadi salah satu tolak ukur akan gejala erupsi yang relatif kecil adalah ukuran kantong magma. "Ukuran kantong magma Gunung Agung sekitar 60 juta meter kubik. Saat ini, isinya masih separuh (28 juta meter kubik). Untuk melontarkan lava agar terisi penuh perlu waktu yang panjang," imbuhnya.

Jonan memperkirakan sekiranya ada aktivitas vulkanik yang ekstra-ordinary, kemungkinan besar hanya akan mengganggu jadwal penerbangan pesawat akibat awan panas yang dikeluarkan. "Jarak G. Agung dari vanue kegiatan adalah 70 kilometer. Kemungkinan gangguan kegiatan sangat minimal," terang Jonan.

Guna mendapatkan analisa pengamatan yang akurat, Gunung Agung telah dimonitor dengan 16 stasiun seismik, 8 stasiun deformasi (5 GPS dan 3 tiltmeter), 3 stasiun geokimia (2 sensor temperatur dan 1 sensor gas), 1 buah CCTV dan 1 kamera termal.

"Jaringan pemantauan ini dikembangkan bersama antara PVMBG dengan USGS Amerika Serikat," jelas Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar mendampingi kunjungan Menteri Jonan tersebut.

Penulis: Naufal Azizi

Bagikan Ini!