Kepala Badan Geologi Tinjau PGA G. Gamalama

Jumat, 28 Oktober 2016 - Dibaca 1600 kali

TERNATE - Kepala Badan Geologi, Dr. Ego Syahrial M.Sc., mengadakan kunjungan kerja ke Pos Pengamatan Gunungapi Gamalama Kota Ternate, Prov Maluku Utara dan Badan Penanggulangan Bencana, pada tanggal 28 Oktober 2016 didampingi oleh Kepala Subbidang Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur, PVMBG, Dr. Devy Kamil Syahbana.
Tujuan dari kunjungan kerja ini adalah:

  1. Memberikan pembekalan kepada para Pengamat Gunung Api di Wilayah Maluku Utara, yang dihadiri oleh seluruh Pengamat Gunung Api Gamalama ( Mailudu Mugu, Jajat Sudrajat, dan Dedi Nurani) dan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api se-Maluku Utara (G.Kie Besi/ Rusdi Nurdin, G. Gamkonora/Taufan Barham, G.Ibu/Ridwan Djalil dan G.Dukono/Iwan Amat).
  2. Koordinasi Mitigasi Bencana Gunung Api di Ternate Prov Maluku Utara,
  3. Memberikan keterangan pers kepada para wartawan Media Cetak, Elektronik, Online terkait sistem Mitigasi Bencana Gunung Api, Tingkat Aktifitas dan Rekomendasi Gunung Api di Indonesia,
  4. Kunjungan ke Kawasan Rawan Bencana Lahar di Pulau Ternate
Pembekalan Kepala Badan Geologi kepada Para Pengamat Gunung Api antara lain :
  • Para Pengamat Gunung Api sebagai Frontliner memiliki tugas yang sangat mulia karena memberikan perlindungan kepada masyarakat dari Potensi Bencana Letusan Gunung Api.
  • Memberikan dorongan moral kepada seluruh Pengamat Gunung Api agar tetap bersemangat dan berjuang melindungi masyarakat.
  • Meminta kepada seluruh Pengamat Gunung Api, khususnya di Wilayah Maluku Utara, untuk membuat rekapitulasi kebutuhan peralatan pemantauan serta daya dukung / infrastruktur yang diperlukan (menyampaikan program revitalisasi peralatan) pada tahun 2018.
  • Menyampaikan pentingya peningkatan kapasitas Pengamat Gunung Api melalui program Rotasi, Gathering atau Diklat.
  • Pengamat Gunung Api agar selalu memelihara peralatan serta fasilitas di Pos Pengamat Gunung Api.
Dalam kesempatan diskusi, Kepala Badan Geologi sangat prihatin karena masih banyak kekurangan yang harus terus diperbaiki terutama pada sistem pemantauan Gunung Api pulau-pulau terluar, serta Para Pengamat Gunung Api menyampaikan beberapa permasalahan yang menyangkut kendala dalam sistem pemantauan, terutama ketiadaaan suku cadang untuk sistem perekam gempa analog.

Usai acara pembekalan dilanjutkan diskusi dengan Kepala dan beberapa Staf Ahli BPBD Kota Ternate, meliputi alur kordinasi BPBD dengan Pos PGA Gamalama khususnya berdasarkan pengalaman letusan Gunung Gamalama sejak tahun 2011 hingga 2016 serta Kepala BPBD Kota Ternate, Bapak Hasyim Yusuf, menguraikan upaya BPBD untuk mengurangi bahaya letusan, khususnya bahaya aliran lahar, dengan membangun beberapa titik tanggul penahan lahar di beberapa sungai yang berhulu di puncak G. Gamalama. Kemudian Kepala Badan Geologi melakukan kunjungan ke daerah aliran lahar di Sungai Togorara, endapan lava di daerah Batu Angus, serta Danau Tolire yang diliput oleh beberapa media TV Nasional (TV One, Kompas TV, Metro TV, Jawa Post TV) dan Media cetak (Maluku Utara Post), yang kemudian melakukan segmen wawancara dengan Kepala Badan Geologi dengan topik seputar aktivitas dan permasalahan gunung api wilayah Maluku Utara.

Selanjutnya pada tanggal 29 Oktober 2016, Kepala Badan Geologi menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional Pertambangan dan Pembangunan Industri, yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) dan memaparkan potensi sumber daya alam di Provinsi Maluku, khususnya di Pulau Halmahera yang belum digali dan dimanfaatkan dengan maksimal. Topik paparan juga menyinggung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan nilai jual bahan tambang dengan pembangunan industri smelter (bahan setengah jadi). Dengan adanya pembangunan industri smelter ini diharapkan sumber daya alam akan menjadi modal pembangunan, bukan hanya untuk menguatkan ekonomi negara lain. Dengan adanya pertambangan diharapkan akan men-generate sektor ekonomi di kawasan yang sulit terjangkau (remote area) tersebut karena munculnya industri lain untuk memenuhi kebutuhan karyawan/pekerja pertambangan. Pemerintah saat ini sedang berusaha untuk memangkas perijinan agar industri pertambangan dapat berkembang lebih pesat serta perlu didukung dengan pembangunan pembangkit listrik di kawasan ini.

Bagikan Ini!