Kerjasama Migas dan Tambang, Tandai Babak Baru Hubungan Ekonomi Indonesia-Rusia

Jumat, 7 September 2007 - Dibaca 8910 kali

'Kami mengundang dunia usaha Rusia untuk melakukan investasi lebih luas lagi dan meningkatkan perdagangan di Indonesia,' ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/9).

Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono peluang usaha di Indonesia besar baik dibidang energi pertambangan, industri, pertahanan maupun infrastruktur kelistrikan. Dengan Undang-Undang Investasi yang baru Indonesia akan memberi perlakuan yang adil dan sama kepada investor serta meningkatkan kepastian hukum dan transparansi.

'Dengan memperbaiki iklim investasi kerja sama akan lebih baik di masa depan. Saya berharap kunjungan Presiden dan pengusaha Rusia dapat menjadi tonggak baru hubungan Indonesia-Rusia yang lebih kokoh dan bisa meningkatkan kerja sama ekonomi untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan Rusia,' papar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kerjasama Rusia dengan Indonesia, menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akan lebih pesat. Selain itu peluang kerjasama ekonomi Indonesia Rusia besar, karena Rusia merupakan negara besar dengan kemampuan ekonomi dan teknologi tinggi. Sedang Indonesia punya ekonomi yang terus tumbuh, sumber daya yang besar serta potensi pasar domestik yang kian besar.

'Apabila kedua potensi ini disatukan kita akan menemukan berbagai peluang kerja sama dibidang ekonomi dan bisnis yang menguntungkan,' ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setelah mengalami krisisi moneter, Indonesia terus melakukan reformasi, membangun kembali ekonomi, dan memperbaiki iklim investasi. Hubungan ekonomi Indonesia-Rusia juga berkembang. 'Kami sepakat nilai perdagangan yang pada tahun 2006 mencapai US$700 juta akan meningkat menjadi US$1 miliar,' papar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Bagikan Ini!