Kilang APBN Masuki Tahap Feasibility Study

Selasa, 23 April 2013 - Dibaca 1689 kali

JAKARTA - Pembangunan kilang dengan dibiayai APBN, saat ini memasuki tahap studi kelayakan (feasibility study/FS). Diharapkan dari hasil studi ini, dapat diperoleh hasil kajian mengenai produk yang dihasilkan, lokasi, keekonomian serta teknologi yang digunakan.

Studi kelayakan ini, menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro, akhir pekan lalu, berbiaya Rp 17 miliar. Sebelumnya, pemerintah berencana pada tahun 2013 dapat melakukan basic engineering design dan front engineering design dengan dana Rp 250 miliar. Namun rencana tersebut diubah, hanya sampai tahap studi kelayakan. Sisa dana yang tersedia, akan digunakan untuk pelaksanaan konversi BBM ke LPG di daerah-daerah yang belum terkonversi.

Pembangunan kilang diharapkan rampung pada 2018. Proyek multiyears ini diperkirakan memakan biaya sekitar Rp 90 triliun. Menurut Edy, kilang APBN diharapkan tidak hanya menghasilkan produk bahan bakar minyak semata, tetapi juga produk aromatik agar marjin yang dihasilkan dapat ekonomis.

"Kita arahnya nggak seperti dulu. Kalau dulu, orientasinya bangun kilang untuk BBM. Kalau hanya bahan bakar aja, marjinnya tipis," ujar Edy.

PT Pertamina mendapat penugasan untuk pelaksanaan pembangunan kilang lebih lanjut. Saat ini, perusahaan pelat merah itu sudah melakukan lelang untuk pelaksanaan studi kelayakan. (TW)

Bagikan Ini!