Lima Rekomendasi IEA untuk Indonesia

Rabu, 18 Februari 2015 - Dibaca 1241 kali

JAKARTA - International Energy Agency (IEA) meluncurkan buku "The 2015 In-Depth Review Of Indonesia's Energy Policies (The 2nd IDR)". Buku berisi pertumbuhan supply and demand atas energi dan sumber daya alam Indonesia dalam kaitannya dengan target Indonesia pada perubahan iklim. IEA juga memasukkan lima rekomendasi untuk Indonesia.

IEA Melalui Direktur Eksekutifnya, Maria van der Hoeven memberikan lima rekomendasi untuk Indonesia yaitu, perbaikan dan penguatan institusi, memperkuat legal framework atau memperkuat landasan hukum, membangun infrastruktur energi (kilang, pipeline dll), mendorong pemanfaatan energi terbarukan lebih besar lagi dalam energi mix dan membangun pasar gas untuk domestik.

Lima rekomendasi tersebut menurut Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, sudah dilakukan Indonesia seperti, mengalihkan subsidi energi dari sektor konsumtif ke sektor produktif. "itu satu achievement besar dan banyak negara mengalami kesulitan dan Indonesia melakukan itu dengan baik", ujar Menteri.

Menteri menambahkan, dari sisi institusi, Pemerintah baru saja meluncurkan menyederhanakan proses perijinan menjadi hanya satu pintu.Pelayanan satu atap untuk listrik dan infrastruktur energi, ini juga sesuatu yang diapresiasi oleh Ibu Maria.


Dalam kerangka energi mix juga sudah ada namanya komite energi nasional dimana pada tahun 2025 itu minimal 23 persen bauran energi mix berasal dari energi terbarukan. Selanjutnya, dibidang gas, pemerintah barusaja menerapkan yang namanya gas komite, dimana soal-soal pricing, soal alokasi dan soal government dibicarakan dalam komite gas ini yang suatu ketika nanti akan menjadi institusi yang mapan.

"Indonesia akan butuh mitra untuk melakukan reformasi energi, IEA ini lembaga non polities, lembaga think tank yang dapat kita ambil referensinya, kita ambil expertisenya, kita ambil best practicenya untuk terus menerus menjadi mitra dialog Indonesia", imbuh Menteri. (SF)

Bagikan Ini!