LIPI Kembangkan Smart Microgrid Technology untuk Wilayah Minim Listrik

Rabu, 12 April 2017 - Dibaca 4080 kali

SERPONG - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengadakan diskusi publik 'Sistem Pembangkit Listrik Hibrid Energi Baru Terbarukan (EBT) Smart Microgrid' bertempat di Pusat Penelitian Fisika LIPI, pada hari Rabu (12/4).

Diskusi ini dilaksanakan sebagai bagian dari penyebarluasan hasil penelitian LIPI mengenai Sistem Pembangkit Listrik Hibrid Energi Baru Terbarukan (EBT) Smart Microgrid, untuk melistriki daerah dengan sumber daya listrik yang terbatas.

Teknologi smart microgrid menawarkan sistem kelistrikan skala kecil dengan menggunakan potensi energi baru dan terbarukan di wilayah tertentu. Jangkauan layanannya pun diutamakan hanya untuk masyarakat sekitar. Melalui Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika, LIPI telah merintis dan mengembangkan teknologi ini sejak 2015.

"Kami menggabungkan beberapa pembangkit dari sumber energi terbarukan yaitu mikrohidro, biomassa, dan surya yang dikembangkan dari riset sebelumnya," ujar Budi Prawara, Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI.

Sistem smart microgrid ini terdiri dari Intelligent inventer yang dapat mengkonversi sumber energi DC yang berasal dari surya, air, angin dan Biogas untuk pemakaian listrik AC. Kelebihan dari sistem smart grid ini adalah jika pasokan berlebih, maka akan disimpan di dalam baterai dan akan digunakan pada saat beban puncak (peak load). Teknologi ini telah diterapkan di Raja Ampat, Papua, dan Cipary, Jawa Barat.

Untuk ketersedian komponen pendukung, Pusat Penelitian Fisika LIPI telah mengembangkan riset penyimpanan energi. "Energi juga menghadapi masalah besar yaitu tentang penyimpanan energi. Pusat Penelitian Fisika LIPI telah mengembangkan teknologi pendukung untuk material maju seperti baterai Lithium, fuel cell, juga magnet permanen," terang Kepala Pusat Penelitian Fisika LIPI, Bambang Widiyatmoko.

Kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau menjadi salah satu kendala kelistrikan yang harus dihadapi. "Tantangan saat ini adalah meningkatkan pasokan energi secara berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan solusi berbasis energi baru terbarukan," tutup Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Laksana Tri Handoko. (VG)

Bagikan Ini!