Menteri ESDM: Di 2029, 85 Persen Operator Tangguh LNG Asal Papua
Selasa, 16 Maret 2021 - Dibaca 813 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SIARAN PERS
NOMOR: 096.Pers/04/SJI/2021
Tanggal: 16 Maret 2021
Menteri ESDM: Di 2029, 85
Persen Operator Tangguh LNG Asal Papua
Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kembali menegaskan komitmen Pemerintah bahwa
pada tahun 2029 mendatang, sebanyak 85% tenaga kerja operator di Tangguh LNG
berasal dari Papua.
Hal ini disampakan Menteri
ESDM saat menghadiri Wisuda Program Operation and Maintenance Papuan Technician
Apprentice BP Berau, yang dilangsungkan virtual, Selasa (16/3). Arifin juga menyampaikan apresiasi
kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BP Berau atas dedikasi yang
diberikan dalam melaksanakan program magang khususnya kepada anak-anak negeri
yang berasal dari Papua Barat tersebut.
"Diharapkan para
lulusan berhasil menjadi bagian dari pengoperasian Tangguh LNG sehingga akan
memberikan dampak bagi kesejahteraan keluarga dan juga masyarakat yang
berada di sekitar operasi Tangguh LNG pada khususnya dan masyarakat Papua Barat
pada umumnya," kata Menteri Arifin.
Hadir pula dalam acara ini, Direktur Jenderal
Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani, Wakil
Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani, Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw,
serta BP Regional President Asia Pasific Nader Zaki.
Dengan semakin banyaknya anak-anak negeri yang
berkiprah dalam industri migas, Menteri berharap dapat berdampak
nyata pada perbaikan kinerja industri migas setempat. Sejak program magang
ini dimulai tahun 2016, hingga saat ini sebanyak 71 peserta telah menyelesaikan
program magang tersebut, di mana 68 orang di antaranya telah bekerja di Tangguh
LNG.
Wisudawan pada periode ketiga ini telah melewati
masa pelatihan selama tiga tahun. Ilmu dan keterampilan yang dipelajari tidak
hanya bermanfaat dalam mengoperasikan kilang LNG Tangguh, tetapi juga berbagai
kilang di Indonesia maupun luar negeri.
"Melalui program magang selama tiga tahun,
saya berharap para peserta mampu memenuhi standar tinggi yang diperlukan dari
seorang tenaga profesional di industri migas," tambahnya.
Menteri ESDM juga meminta agar wisudawan tidak
lantas berpuas diri. Sebaliknya harus terus meningkatkan kemampuan diri
masing-masing sehingga kelak tidak hanya sekadar menjadi tenaga operator akan
tetapi juga menjadi salah satu jajaran pimpinan atau bahkan menjadi ahli di
berbagai perusahaan migas di dalam maupun luar negeri.
Lebih lanjut Menteri mengatakan, dalam pengelolaan
industri migas untuk menuju masyarakat yang sejahtera, juga dibutuhkan peran
Pemerintah Daerah dan perusahaan migas. Ke depan, jajaran Pemerintah Daerah di
Provinsi Papua Barat, diikuti oleh Pemerintah Daerah lainnya, dapat mendorong
pembentukan lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang migas bagi
anak-anak daerah setempat sehingga kelak dapat menjadi bagian dalam pengelolaan
industri migas di masing-masing daerah.
"Perusahaan-perusahaan migas juga kami dorong
untuk dapat mendukung program pendidikan dan pelatihan tersebut melalui
pemberian bantuan tenaga pengajar, fasilitas peralatan atau kesempatan untuk
praktik di lapangan bagi para peserta. Hal ini dapat menjadi salah satu solusi
untuk menyelesaikan permasalahan di daerah," tutur Menteri Arifin.
Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani
berharap agar para wisudawan dapat menjadi role
model bagi saudara-saudaranya di Papua. Ia juga mengharapkan
agar mereka menjaga profesionalisme dan integritas.
"Jaga profesionalisme, jaga integritas.
Buktikan pada dunia bahwa anak Papua bisa. Anak Papua hebat," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Teluk Bintuni
Petrus Kasihiw. "Program ini telah menghadirkan anak-anak Papua yang bisa
menguasai ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan operasi migas di Tangguh
LNG," ujar Petrus. (TW/KO)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Agung Pribadi (08112213555)
Bagikan Ini!