Menteri ESDM: Masih Banyak Potensi Migas ASEAN Perlu Investasi

Jumat, 27 April 2007 - Dibaca 6183 kali

''Indonesia menilai penting dialog ini. Pemanfaatan gas alam yang dimiliki oleh negara di kawasan ini perlu dilakukan secara optimal dan dikelola secara baik. Bukan hanya untuk kepentingan negara produsen namun juga bagi tiga negara mitra ASEAN,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan penutupan pada acara tersebut.

Dirjen Migas Luluk Sumiarso sebagai Ketua Penyelenggara, Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono sebagai SOE Leader dan Direktur Eksekutif ASEAN Center for Energy (ACE) Weerawat Chantanakome mendampingi Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Usai acara penutupan dilakukan acara foto bersama antara Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dengan seluruh delegasi yang menghadiri acara tersebut.

Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro perdagangan gas internasional mengalami peningkatan yang tajam. Berdasarkan hasil studi, saat ini perdagangan gas internasional mengalami peningkatan konsumsi dua kali. LNG masih menjadi komoditi penting dalam perdagangan gas internasional yang mengalami peningkatan ini. Pada saat yang sama juga terjadi perkembangan mekanisme transaksi selain kontrak jangka panjang dan spot.

''Meski demikian harus disadari bahwa pasar gas memiliki karakteristik yang berbeda di setiap wilayah,'' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Wilayah Asia Timur yang jauh dari kawasan kaya gas Timur Tengah dan Rusia, misalnya, diketahui membutuhkan pasokan gas dalam jumlah yang besar. Ini menjadi tantangan bagi negara produsen gas di kawasan sekitarnya untuk bisa menjadi pamasok.

Potensi gas di kawasan ASEAN masih cukup menjanjikan. Indonesia, misalnya, saat ini memiliki cadangan gas sebesar 187 TSCF, separuhnya merupakan cadangan terbukti. Sedang cadangan potensialnya mencapai sekitar 385 TSCF yang membutuhkan penanganan ekplorasi dan pengembangan produksi. Potensi itu berada di sekitar 60 cekungan yang berada di wilayah Indonesia, separuhnya belum dieksplorasi.

Diungkapkan, tak hanya di Indonesia, yang perlu mendapat perhatian bahwa sejumlah cekungan migas yang berada di kawasan ASEAN juga masih banyak yang belum dieksplorasi. ''Pemerintah Indonesia mengundang kalangan bisnis dari tiga mitra ASEAN untuk menanamkan modalnya di bidang hulu migas maupun peluang bisnis ikutannya,'' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Meski menghadapi adanya peningkatan kebutuhan dalam negeri yang terus bertambah, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Indonesia juga senantiasa menaruh perhatian terhadap permintaan ekspor baik dalam bentuk memenuhi komitment ekspor LNG maupun pengembangan Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP). Selain itu Indonesia juga tengah melakukan pembangunan Indonesian Integrated Gas Pipeline (IIGP). ''Adanya investasi eksplorasi dan produksi maka kelangsungan pasokan gas akan terjaga,'' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Bagikan Ini!