Menteri ESDM Minta Proyek EPC Banyu Urip Selesai Tahun 2013

Selasa, 6 Desember 2011 - Dibaca 2478 kali

BOJONEGORO - Usai pelaksanaan peletakan batu pertama (ground breaking) proyek Banyu Urip di Bojonegoro yang menandai dimulainya pengerjaan pengembangan penuh Proyek Banyu Urip, Menteri ESDM, Jero Wacik meminta seluruh engineering, procurement and construction (EPC) dapat diselesaikan akhir tahun 2013 dari target pelaksanaan 36 bulan sehingga produksi penuh Blok Cepu dapat direalisasikan, Selasa (6/12/2011)."Saya lihat jadwal produksinya akan selesai nanti Juli - Agustus 2014, saya minta dan mari kita bekerja bersama-sama, EPC 1 sampai 5 kalau bisa selesainya lebih cepat lagi agar rakyat bisa mendapatkan kesejahteraanya lebih cepat lagi," tutur Menteri ESDM.Produksi Blok Migas Cepu memiliki nilai startegis, bukan hanya untuk Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah namun skala nasional, kaitanya dengan pemenuhan target lifting 1 juta barel per hari yang sudah ditentukan antara Komisi VII DPR RI dengan Pemerintah. "Target lifting 1 juta barel per hari akan didapat jika Blok Cepu sudah berproduksi normal sebesar 165.000 barel per hari dan itu terjadi pada tahun 2014. Saya sudah meminta untuk dipercepat menjadi akhir tahun 2013," imbuh Beliau.Menteri menambahkan, proyek-proyek tersebut dapat diselesaikan dengan cepat tentunya, jika terjalin kerjasama antar semua pihak terkait termasuk DPR, Kementerian ESDM, Gubernur Jawa Timur, Jawa Tengah, Bupati Bojonegoro, dan Bupati Blora. "Mari kita percepat, jangan urusan jalan diperlambat, urusan kereta api diperlambat, urusan izin diperlambat," ujar Menteri.Selanjutnya Menteri mengatakan, masyarakat Cepu dan Bojonegoro akan saya perhatikan secara lebih khusus. Mulailah siap-siap menyongsong masa depan yang jauh lebih baik, siap-siapkanlah putera-puterinya untuk menjadi yang terdepan dalam proyek ini.Senada dengan Menteri ESDM Kepala BP Migas mengharapkan agar proyek ini dapat dikelola melalui komunikasi yang lebih baik dan semua pihak dapat menjaga dan menumbuhkembangkan proyek ini agar bermanfaat bagi semua."Saya juga mengingatkan MCL sebagai operator wilayah ini, supaya semua kegiatan proyek dilaksanakan secara tertib administrasi berdasarkan peraturan perundan-undangan yang berlaku di Indonesia. Saya minta agar masalah ini menjadi perhatian khusus, sehingga penyelesaian proyek ini tidak menyisakan masalah diakhir masa proyek ini berlangsung," tutur R. Priyono. (SF)

Bagikan Ini!