Menteri ESDM: Pemerintah Serius Supaya Harga Listrik Terjangkau

Senin, 30 Oktober 2017 - Dibaca 1460 kali

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali menekankan pentingnya efisiensi dan harga yang kompetitif dalam mengembangkan industri kelistrikan. Hal ini untuk mendukung upaya Pemerintah untuk menyediakan listrik dengan harga yang wajar dan terjangkau untuk masyarakat.

Penegasan ini disampaikan Jonan saat membuka acara Coffee Morning Ketenagalistrikan, di Kantor Kementerian ESDM, Senin (30/10).

"Pemerintah sangat serius sekali supaya harga listrik terjangkau. Perasaan keadilan sosial oleh rakyat Indonesia harus jalan. Saya terapkan saya selama saya disini. Ini yg menurut saya sangat penting," tegas Jonan.

Sesuai dengan tema Coffee Morning dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-72 yaitu mewujudkan catur cita ketenagalistrikan: berkecukupan, berdaya saing, berkelanjutan dan merata untuk menuju Indonesia Terang, Pemerintah akan terus berupaya untuk memenuhi ketersediaan listrik ke 10 ribu desa yang ketersediaan listriknya kurang, melalui pemerataan jaringan listrik. Di samping itu bagi 2.519 desa yang sama sekali belum tersedia jaringan listrik akan dilakukan pemasangan home solar system yang ditargetkan akan selesai tahun 2018.

"Jadi pemerataan pembangunan ini bermacam-macam, 10 ribu desa yang listriknya kurang harus dipenuhi, karena sudah ada jaringan kelistrikannya, kalau yang 2.519 desa yang tidak ada listriknya sama sekali kita menggunakan home solar system. Kalau menggunakan home solar system menggunakan dana APBN tidak perlu bayar langganan listrik, karena kita khawatir kalau bayar langganan listrik ada yang tidak mampu. Harus merata juga harus terjangkau," ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Jonan kembali mengingatkan potensi dendam sosial yang mucul saat Indonesia sudah 72 tahun merdeka, namun ada masih ada masyarakat yang tidak mampu berlangganan listrik. "Jangan sampai suatu hari ada pemuda umur 12 tahun nanya ke orang tuanya kenapa kita tidak langganan listrik. Dulu waktu kecil bapak bilang tidak ada layanan listrik, kalau sampai bapaknya bilang tidak mampu langganan listrik, anak ini suatu hari bisa punya dendam sosial yang luar biasa," lanjut Jonan.

Untuk itu Jonan menekankan kepada direksi PT. PLN dan para perusahaan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) untuk dapat menghasilkan kualitas listrik yang lebih baik dengan harga yang kompetitif. Dalam penggunaan energi terbarukan (EBT), Pemerintah tetap berkomitmen mencapai 23% di tahun 2025. Status sampai dengan hari ini, total 723 MW kontrak EBT telah ditanda tangani selain panas bumi.

"Hari ini ada di meja saya PLTA 515 MW Peaker di Sulawesi. Sekarang ini jamannya bagaimana kita ini bisa menjual produk dengan kualitas lebih baik tapi harga lebih kompetitif. Ini yang saya himbau bapak-bapak yang di industri ini harus kompetitif harus mengikuti jaman, ya PLN juga", pungkas Jonan. (BAM)

Bagikan Ini!