Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro Buka Simposium Nasional IATMI 2007

Kamis, 26 Juli 2007 - Dibaca 6536 kali

"Bahkan akibat kebijakan subsidi harga, konsumsi minyak di Indonesia tergolong boros,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan pada Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2007 di Auditorium WR. Suratman, UPN Veteran Yogyakarta, Kamis (26/7).

Pada acara yang dihadiri antara lain Gubernur DIY Sultan HB X, Ketua Umum IATMI, Rektor UPN dan Kepala BP Migas Kardaya Warnika itu Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan meski pemerintah berusaha mengubah subsidi harga minyak ke subsidi langsung namun tidak mudah. Sebab harus mempertimbangkan aspek politis.

Hanya saja diingatkan bahwa ditengah konsumsi yang terus meningkat itu cadangan minyak Indonesia relatif tetap yaitu 9 miliar hingga 10 miliar barel. Selain itu dibanding era 1990-an produksi minyak kini juga mengalami penurunan. Sedang produksi gas bumi mengalami kenaikan.

'Pada tahun 1970-an harapan Indonesia hanya pada produksi minyak karena pada waktu itu gas bumi hanya sedikit berkembang. Baru pada akhir pertengahan tahun 1970-an dikembangkan secara intensif berbentuk LNG. Sehingga saat ini energi kita ada minyak, gas dan batubara,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang juga anggota IATMI ini.

Diungkapkan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pada saat ini pemerintah tengah mempersiapkan infrastruktur pembangunan pipa gas untuk mengantisipasi naiknya permintaan gas domestik. Gas domestik, paling efektif disalurkan lewat pipa. 'Walaupun ada juga pemikiran-pemikiran baru, yaitu disalurkan lewat mini LNG atau mini CNG,' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Kerja di Luar Negeri

Pada kesempatan tersebut juga diungkapkan Menteri tentang banyaknya tenaga kerja kelas menengah (labour skill) Indonesia bidang perminyakan yang bekerja di luar negeri, antara lain di Rusia. 'Ini menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi pemerintahIndonesia . Jika kita ke Timur Tengah, di beberapa daerah kita akan menemukan tenaga kerja Indonesia yang mendapatkan kesempatan yang cukup baik, dan mereka adalah anggota IATMI,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Diakui kondisi ini memang membanggakan. Namun sekaligus juga mengkhawatirkan. 'Khawatir karena akan semakin sedikit anggota IATMI di tanah air yang masih dibutuhkan untuk mendukung produksi nasional kita yang makin lama makin turun,' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Iklim demokrasi yang berkembang di tanah air diingatkan membawa tantangan yang berimplikasi bagi IATMI. 'Salah satunya adalah bagaimana masyarakat mulai bertanya tentang kontrak-kontrak yang pada saat ditandatangani dinamikanya berbeda dengan kondisi pada saat ini. Profesionalisme IATMI harus mampu menjawab pertanyaan masyarakat tentang kontrak maupun cost recovery,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Pada akhir kata sambutannya, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro juga mengharapkan IATMI memberikan sumbang saran terhadap pemerintah mengenai pengembangan kebijakan energi. Antara lain mengenai pengembangan batubara cair, gas metan dalam tambang batubara (coal bed methane/CBM), cost recovery serta peningkatan produksi baik itu dari sisi eksplorasi maupun optimalisasi

Bagikan Ini!