Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro Terima Delegasi IEA

Senin, 25 Juni 2007 - Dibaca 6971 kali

"Posisi Indonesia tergolong unik. Sebab selain sebagai produsen energi sekaligus adalah konsumen energi," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan ucapan selamat datang. Kondisi unik itu disebabkan selain memiliki cadangan sumber energi dan memproduksinya, Indonesia sekaligus mengkonsumsi energi yang cukup besar.

Hadir mendampingi Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro antara lain adalah Sekjen ESDM Waryono Karno, Dirjen Migas Luluk Sumiarso, Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono, Dirjen Minerbapabum Simon Sembiring serta pejabat eselon I lainnya. Sedang Leonard Coburn didampingi sejumlah ahli dari berbagai bidang dari negara-negara anggota IEA.

Pada kesempatan tersebut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan setelah beberapa dekade menerapkan kebijakan Supply Side Management (SSM), kini Indonesia beralih menerapkan kebijakan Demand Side Management (DSM). "Ini didasari kenyataan bahwa cadangan dan produksi yang terus berkurang sementara konsumsi semakin meningkat," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Selain itu kebijakan DSM juga dilandasi oleh masih borosnya pemakaian energi di Indonesia. Itu tercermin dari data intensitas maupun efisiensi energi yang ada. Selain itu hingga saat ini lebih 50% pemakaian energi didominasi energi minyak bumi. Kebijakan DSM bertujuan mendorong diversifikasi energi.

Kepada delegasi IEA, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro memaparkan bahwa selain berpenduduk sekitar 220 juga dengan tingkat konsumsi yang tinggi, Indonesia memiliki sumber daya energi yang besar. Baik itu migas, panas bumi, batubara serta sumber energi terbarukan.

Indonesia juga memiliki tantangan yang tidak ringan dalam pengelolaan energi. Antara lain karena sumber-sumber energi sebagian besar berada di luar pulau Jawa. Sementara sekitar 50% populasi penduduk Indonesia berada di pulau Jawa. "Ini membawa tantangan pengelolaan energi di Indonesia tidak mudah," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Bagikan Ini!