Pembangunan Jargas akan Memprioritaskan Kota dengan Akses Infrastruktur Baik

Rabu, 15 Juli 2015 - Dibaca 898 kali

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar konferensi pers setelah melakukan inspeksi dadakan (sidak) tentang kesiapan sektor ESDM menjelang hari Raya Idul Fitri, hari ini, Rabu (15/7). Konferensi pers dilaksanakan di Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM. Dalam konferensi pers ini, salah satu poin yang disampaikan Menteri ESDM adalah strategi konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Jaringan Gas Kota (jargas).

Sejak tahun 2007 hingga tahun 2014 lalu pemerintah telah mengupayakan konversi dari minyak tanah ke elpiji dengan membagikan 56 juta paket perdana, yang terdiri dari kompor, tabung gas, dan regulator kepada masyarakat. "Hampir seluruh wilayah, kecuali wilayah timur, karena memang daerah remote dan infrastruktur belum terbangun. Proses konversi akan terus kita lanjutkan," papar Menteri ESDM. Setelah adanya konversi ini, total penghematan negara mencapai 112 triliun dalam 7 tahun terakhir. Rencana pada tahun ini adalah mendistribusikan 812 ribu paket.

"Tahapannya dari BBM ke elpiji botol, lalu kota-kota yang akses infrstrukturnya sudah terbuka, bergeser ke jargas/city gas. Ke depan, strategi konversi ke jargas maupun SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) akan kita prioritaskan pada kota-kota yang secara teknis punya akses baik kepada sumber gas dan infrastruktur," jelas Menteri ESDM. Lebih lanjut, Menteri ESDM meminta kota-kota tersebut untuk berkompetisi melakukan persiapan sosial, kelembagaaan, aturan, dan akan mengapresiasi walikota yang mampu mengondisikan warganya untuk mendukung program konversi ini.

Dalam lima tahun ke depan, pemerintah memiliki target supaya jargas dapat menjangkau 20-25 kota dan melakukan banyak penghematan. "Bahkan bergeser dari elpiji ke jaringan gas kota pun merupakan penghematan. Bahkan di Surabaya kemarin kami mendapatkan informasi bahwa penghematan mencapai 50%," lanjut Menteri ESDM. Ke depannya, pemerintah akan berfokus pada pembangunan jargas pada kota-kota tersebut, dan akan melibatkan badan usaha, yakni PGN dan Pertamina, supaya dapat mempercepat pembangunan infrastruktur maupun konversi minyak ke gas. (DKD)

Bagikan Ini!