Pemerintah Kurangi Cost Recovery dengan Investasi Hilir
JAKARTA. Pemerintah akan mengusahakan pengurangan porsi cost recovery (yang merupakan bagian kegiatan hulu migas) dalam APBN dengan meningkatkan investasi hilir migas. Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan dalam peresmian Pelayanan Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditjen Migas DESDM, Kuningan, Jakarta (17/4).Menteri memaparkan, cost recovery saat ini telah masuk dalam UU APBN, dan pemerintah tengah menyiapkan PP yang mengatur tentang pembatasan cost recovery. Hal ini akan berimplikasi pada pengalihan beberapa komponen di dalam kegiatan hulu migas (upstream) menjadi komponen dalam kegiatan hilir migas (downstream). Sebagai contoh, lanjut Menteri, apabila sebelumnya pipa transmisi untuk delivery gas termasuk dalam kegiatan hulu sehingga bisa masuk dalam cost recovery, ke depannya akan diupayakan menjadi bagian kegiatan hilir. Demikian pula dengan LNG terminal yang semula menjadi bagian dari industri hulu akan diusahakan masuk ke dalam industri hilir. "Dengan demikian kita dapat mengurangi porsi dari cost recovery dalam APBN," jelas Menteri.Setelah membuka struktur pasar industri hilir migas dimana saat ini tidak menjadi monopoli Pertamina, pemerintah berharap investasi migas di sisi hilir dapat lebih berkembang di Indonesia. "Hal ini merupakan paradigma baru industri migas, apabila dahulu investasi masih menonjol di sisi hulu, dengan membuka kesempatan investasi bagi industri hilir untuk semua stakeholder, investasi akan didorong ke hilir migas," ungkap Menteri.Menteri mengharapkan peran aktif dari semua stakeholder untuk turut memikirkan agar kegiatan pengusahaan migas bisa tetap jalan dengan tidak merugikan kegiatan hulu, namun juga tetap dapat mempertahankan kontribusi terhadap bangsa dan negara.
Bagikan Ini!