Pencapaian Lifting Migas Tetap Menjadi Prioritas

Senin, 25 April 2011 - Dibaca 2631 kali

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh beberapa waktu lalu dalam pertemuannya dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Rumbai, Pekanbaru, meminta kepada kontraktor untuk menekan faktor-faktor yang tidak terkontrol yang dapat menghambat produksi minyak dan gas bumi (migas). Karena pencapaian lifting migas harus tetap menjadi prioritas utama."Pencapaian lifting harus tetap merupakan prioritas utama. Meningkatkan produksi menjadi PR (pekerjaan rumah) kita semua," ujar Menteri.Pencapaian produksi migas nasional mengalami kendala-kendala, baik yang bersifat teknis maupun non teknis yang disebabkan permasalahan teknis dan non teknis. Kendala teknis diantaranya infrastruktur dan fasilitas operasi yang sudah tua yang menyebabkan sering terjadi unplanned shutdown, sumur-sumur dengan kadar air yang tinggi, masalah kepasiran, dan lainnya. Sedangkan kendala non teknis yang mengambil porsi paling tinggi adalah hambatan pengadaan tanah termasuk diantaranya masalah perijinan dan tumpang tindih lahan.Pencapaian target lifting menjadi prioritas juga dinyatakan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita H. Legowo. Pemerintah, Sejak Januari lalu secara periodik Pemerintah telah menurunkan satu tim yang secara periodik melakukan kunjungan-kunjungan ke KKKS-KKKS guna mengurangi unplanned shutdown dengan memberikan rekomendasi dan arahan-arahan."Ada Tim yang datang melakukan survei ke KKKS untuk melihat apakah semuanya sudah memenuhi standar keteknisan. Karena kadang-kadang kalau misalnya ada pipa yang seharusnya sudah diganti tapi tidak di ganti, inikan dapat menyebabkan unplanned shutdown.", ujar Evita usai membuka Pelatihan Tenaga Penyuluh Lapangan Pengaturan BBM Bersubsidi untuk Supervisor SPBU, Senin (25/4/2011). "Unplanned shutdown itu tidak bisa dihilangkan namun bisa dikurangi," tutur Beliau. (SF)

Bagikan Ini!