Perijinan Sektor Minyak Dan Gas Bumi Akan Disederhanakan

Senin, 11 November 2013 - Dibaca 2503 kali

JAKARTA - Pemerintah Amerika bertekad akan mengembalikan posisinya kembali menjadi investor nomor satu di Indonesia. Amerika Serikat saat ini berada diurutan keempat dalam urutan negaranegara yang menanmkan investasinya di Indonesia. untuk itu mereka meminta penyederhanaan perijinan-perijinan di Indonesia. keluhan banyakn dan berbelitnya perijinan dalam berinvestasi terutama di sektor minyak dan gas bumi diutarakan delegasi US-Asean Business Council (USABC) saat diterima Menko Perekonomian, Hatta Rajasa dan Menteri ESDM, Jero wacik di kantor Menko Perekonomian, Senin (11/11/2013).

Hatta Rajasa mengatakan, Investasi kita jadikan salah satu pilar ekonomi kita. Hambatan-hambatan investasi harus diperbaiki, perijinan-perijinan harus disederhanakan."Memperbaiki investasi merupakan pertaruhan kita," ujar Hatta.

Hatta menegaskan, "membuka investasi merupakan kepentingan nasional, akan kita tetapi memberikan perlindungan kepada pengusaha kita juga penting !!..".

Untuk mengatasi permasalahan dan hambatan yang timbul di bidang investasi, pemerintah telah membentuk desk khusus yang nantinya akan melakukan pertemuan bulanan untuk memecahkan masalah secara lebih fokus dan spesifik."Jadi kalau ada hambatan-hambatan yang menganggu, kita bicarakan secara spesifik sampai keluar rekomendasinya apa," kata Hatta.

Terkait dengan berbelitnya dan panjangnya perijinan disektor investasi migas, Menteri ESDM, Jero Wacik menyatakan, saat ini perijinan-perijinan sedang disederhanakan, setiap tahun ditinjau ulang. "Semua sedang kit sederhanakan, kan setiap tahun kita berusaha menyederhanakan karena kalau berbelit-belit lama nanti, kalau lama, dia rugi kita rugi, lama dapat gas, lama dapat minyak gitukan. Jadi kalau lama itukan mereka rugi kita rugi, makin cepet, makin sederhana, akan makin sama-sama enak, ini sedang kita rapihkan," ujar Wacik. (SF)

Bagikan Ini!